yang bersangkutan sebelum diambil sampelnya, telah meninggal dunia pada 15 Maret
Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengatakan satu dari dua positif penderita COVID-19 meninggal dunia di RS Siloam Makassar, pada 15 Maret 2020.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dalam konferensi pers di Makassar, Kamis malam menyebut jika pasien Covid-19 telah meninggal sebelum hasil uji laboratoriumnya keluar dari pemeriksaan di Jakarta.

Ia menjelaskam kasus pasien Covid 285 baru kembali dari melaksanakan umroh, seminggu kemudian mengeluhkan demam dan sesak kemudian dirawat di RS Siloam Makassar.

"Setelah dilaksanakan foto thoraks menunjukkan pnenumonia di kedua paru-paru. Dan yang bersangkutan sebelum diambil sampelnya, telah meninggal dunia pada 15 Maret," ujarnya.

Baca juga: Gubenur Sulsel ajukan tiga laboratorium pendeteksi COVID-19

Gubernur mengatakan, almarhumah sejak meninggal belum dipastikan apakah terjangkit Covid-19 karena baru hari ini hasilnya keluar dan dinyatakan positif mengidap Covid-19.

"Jadi sebelum kita terima hasil labnya dari Jakarta, almarhumah sudah meninggal," katanya.

Sementara untuk terduga kedua yakni kasus Covid 286 (laki-laki), kata dia, masuk rumah sakit dengan keluhan demam dan batuk.

Pasien ini melakukan kontak dengan penderita Covid-19 sebelumnya dan hasil rontgen hasil pnenumonia dilakukan pengambilan sampel dan hari ini juga telah diketahui.

Baca juga: Gubernur Sulsel apresiasi penundaan ijtima se-Asia terkait COVID-19

"Yang bersangkutan (pasien covid 286) telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dan bahkan sesuai laporan dokter sudah meminta untuk keluar (dari rumah sakit). Bahkan sempat guyon (belum tahu hasil labnya), lama tidak makan konro.(makanan khas Makassar). Tapi kita tentu melakukan observasi karena hasil labnya dinyatakan positif," ujarnya.
 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020