Jakarta (ANTARA) - Perusahaan multinasional Capri Holdings Limited dan label Valentino telah mengkonfirmasi penutupan toko-toko mereka pada minggu ini, untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona.

Baca juga: Dampak virus corona pada industri fesyen global

Capri telah menutup seluruh tokonya yang beroperasi di wilayah Amerika Utara pada hari Rabu (18/3) dan mulai menutup seluruh Tokonya di wilayah Eropa mulai Kamis (19/3). Perusahaan produk fesyen mewah itu menyatakan akan menutup tokonya hingga 10 April dan seluruh karyawan di toko tersebut akan tetap digaji.

Kendati demikian, beberapa merek fesyen mewah yang berada di bawah naungan Capri seperti Michael Kors, Versace and Jimmy Choo akan terus mengoperasikan toko online mereka.

"Kami menghadapi pandemi global yang tidak terelakkan. Prioritas utama kami adalah untuk membantu kesejahteraan dan melindungi karyawan, pelanggan, rekan dan seluruh komunitas, untuk membantu mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19," ujar Ketua dan Kepala Eksekutif Capri, John Idol, seperti dikutip dari laman WWD, Jumat.

"Dengan bangga saya menyatakan bahwa tin kami dan seluruh rekan, saling mendukung dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini," tambah Idol.

Hal serupa juga dinyatakan oleh pihak Valentino. Juru bicara label mewah itu juga menyatakan krisis kesehatan global ini juga memaksa Valentino untuk menutup seluruh tokonya di wilayah Amerika Utara.

"Kami harus memastikan keselamatan dan kesehatan seluruh komunitas dan pelanggan kami. Kami tetap berdedikasi pada kesejahteraan karyawan kami, dan terus memonitor situasi dan berkomunikasi dengan komunitas kami."


Baca juga: Donatella Versace sumbang Rp3,3 miliar lawan virus corona di Italia

Baca juga: Petugas peragaan busana Valentino gunakan masker

Baca juga: Festival Film Cannes ditunda akibat corona

Penerjemah: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020