Kuala Lumpur (ANTARA News) - Najib Tun Razak akan diangkat oleh Yang Dipertuan Agung Malaysia Mizan Zainal Abidin sebagai perdana menteri ke-6, Jum`at pagi ini di Istana Negara menggantikan Abdullah Badawi yang sudah resmi mundur.

PM Malaysia Abdullah Badawi, Kamis pagi menghadap Yang Dipertuan Agung Malaysia Mizan Zainal Abidin di Istana Negara, Kuala Lumpur, untuk menyatakan mundur. Yang Dipertuan Agung menerima pengunduran diri itu.

Ketua Sekretaris Negara Malaysia Mohd Sidek Hassan secara resmi mengumumkan acara pelantikan Najib Tun Razak sebagai PM Malaysia baru di Istana Negara.

Usai Badawi menghadap Istana, Najib Tun Razak juga menghadap Yang Dipertuan Agung untuk membahas mengenai pelantikannya sebagai PM Malaysia ke-6. Sekali lagi, Mohd Sidek mengatakan kepada pers bahwa Yang Dipertuan Agung menyatakan kesediaan untuk melantik Najib sebagai PM Malaysia menggantikan Abdullah Badawi.

Walaupun sebanyak 81 anggota parlemen oposisi atau Pakatan Rakyat (PR) memberikan petisi kepada Yang Dipertuan Agung Malaysia untuk menunda pelantikan Najib, acara pelantikan akan jalan terus.

Petisi itu diserahkan secara langsung oleh tiga pimpinan oposisi yakni Anwar Ibrahim sebagai penasehat PKR (partai keadilan rakyat), Abdul Hadi Awang sebagai Presiden PAS (Partai Islam Se-Malaysia) dan Lim Kit Siang penasehat DAP (Democratic Action Party) ke Istana Negara.

Alasan oposisi mohon penundaan pelantikan Najib sampai dibentuknya komisi independen yang menyelidiki berbagai tuduhan terhadap calon PM Malaysia baru itu di antaranya terlibat pembunuhan gadis model Mongolia Altantuya Shaaribu dan tuduhan KKN terkait komisi pembelian dua kapal selam Scorpene.


Perpisahan

Setelah pengunduran dirinya diterima Yang Dipertuan Agung, Pak Lah panggilan akrab Abdullah Badawi mengadakan perpisahan dengan seluruh karyawan yang membantunya di kantor perdana menteri Putrajaya sejak Oktober 2003.

Usai perpisahan dengan para karyawan di kantor perdana menteri Putrajaya, Abdullah Badawi juga melakukan acara pelepasan di departemen pertahanan. Selain sebagai PM Malaysia, Badawi juga merangkap sebagai menteri pertahanan sejak pertukaran jabatan dengan Najib Tun Razak tahun lalu.

Sebelumnya, Pak Lah sebagai PM Malaysia merangkap juga sebagai menteri keuangan dan wakil PM Najib Tun Razak merangkap sebagai menteri pertahanan. Namun beberapa bulan lalu, kedua pemimpin Malaysia itu saling tukar jabatan.

Pak Lah telah memimpin rapat kabinet yang terakhir, Rabu, sekaligus melakukan perpisahan dengan seluruh anggota kabinet. "Jika saya sudah tidak menjadi PM Malaysia dan menjadi anggota parlemen biasa, saya tidak akan campur tangan kepada PM baru, kecuali diminta tanggapannya," katanya.

Usai mengadakan rapat terakhir, Pak Lah kemudian berfoto bersama dengan seluruh menteri kabinetnya untuk terakhir kalinya.

Badawi menjadi PM Malaysia sejak 31 Oktober 2003 setelah PM Mahathir mundur. Badawi saat itu menjadi wakil PM kemudian naik menjadi PM Malaysia ke-5.


Pelantikan

Najib Tun Razak, putra sulung mantan PM Malaysia Abdul Razak akan dilantik sebagai PM Malaysia ke-6, Jum`at pagi di Istana Negara oleh Yang Dipertuan Agung Malaysia Mizan Zainal Abidin.

Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad telah mengatakan akan hadir pada pelantikan tersebut sebagai tanda dukungannya.

Mukhriz Mahathir, putra Mahathir yang menjadi anggota parlemen, mengatakan, ayahnya akan kembali bergabung atau menjadi anggota UMNO, Senin (6/4), kembali setelah mundur sekitar satu tahun lalu karena kecewa dengan kepemimpinan Badawi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009