Dalam upaya antisipasi, pemerintah harus menyediakan stok pangan yang cukup, dan harus memberikan informasi yang jelas
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Ekonom Universitas Brawijaya Malang Nugroho Suryo Bintoro mengharapkan pemerintah daerah mampu menjaga pasokan bahan pangan, di tengah penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia.

Nugroho menjelaskan dengan pasokan bahan pangan yang terjaga, maka akan memberikan jaminan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan yang bisa menimbulkan kepanikan.

"Dalam upaya antisipasi, pemerintah harus menyediakan stok pangan yang cukup, dan harus memberikan informasi yang jelas, bahwa ketersediaan barang cukup. Sehingga, konsumsi akan berjalan normal," kata Nugroho, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.

Nugroho menambahkan dalam upaya untuk menjamin ketersediaan bahan pangan tersebut, pemerintah daerah perlu berkomunikasi dengan pemerintah pusat, dan menggunakan instrumen yang tersedia.

Salah satu instrumen yang bisa dipergunakan untuk menjamin ketersediaan pangan tersebut, lanjut Nugroho, adalah Perum Bulog. Langkah untuk menjamin ketersediaan pangan itu, dalam upaya menjaga psikologi pasar, agar tidak melakukan pembelian bahan pokok karena panik.

"Psikologis ini harus dijaga oleh pemerintah. Selama ini tidak ada kelangkaan, namun, operasi pasar harus disiapkan, dan stok pangan harus disampaikan mencukupi," kata Nugroho.

Bagi masyarakat yang bekerja pada sektor formal, daya beli dan konsumsi akan tetap terjaga dengan adanya pendapatan tetap. Sementara untuk sektor nonformal, daya beli perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.

Oleh karena itu, lanjut Nugroho, pemerintah juga diharapkan mampu meningkatkan pengawasan, jangan sampai ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dan memanfaatkan kondisi saat ini dengan melakukan penimbunan bahan kebutuhan pokok.

Jika terjadi penimbunan yang menyebabkan adanya kelangkaan bahan pangan, maka bisa menyebabkan terjadi kepanikan pada masyarakat. Sehingga, pemerintah dinilai perlu untuk melakukan sidak secara rutin.

"Pemerintah perlu melakukan sidak secara rutin, untuk menghilangkan penimbun bahan pokok. Kalau tidak, bisa terjadi kelangkaan yang menyebabkan masyarakat panik," ujar Nugroho.

Di Kota Malang, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang telah menyatakan terdapat dua orang pasien yang positif terjangkit virus Corona atau COVID-19.

Salah seorang dari dua pasien tersebut telah meninggal dunia, dan satu lainnya masih dalam perawatan.

Tercatat di Indonesia, hingga Jumat (20/3), tercatat sebanyak 369 orang positif terjangkit COVID-19. Dari total tersebut orang yang terinfeksi COVID-19 tersebut, sebanyak 17 orang sudah dinyatakan pulih, sementara 32 lainnya meninggal dunia.

Baca juga: Mendag: pembatasan pembelian bahan pokok untuk mencegah spekulan
Baca juga: Satgas Pangan NTB pastikan tidak ada penimbunan bahan pokok
Baca juga: Satgas Pangan: Pembatasan pembelian bahan pokok agar semua kebagian


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020