Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson membenarkan informasi terkait satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD Soedarso Pontianak meninggal dunia, namun pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab kematian tersebut.

"Untuk informasi yang kita dapatkan dari pihak RSUD Soedarso, memang benar, satu pasien wanita 69 tahun asal Pontianak. Yang bersangkutan baru dirawat di Soedarso pada Jumat kemarin dan merupakan pasien rujukan dari Kapuas Hulu dan meninggal dunia pada pukul 07.30 pagi tadi," kata Harisson di Pontianak, Sabtu.

Pihaknya belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan meninggal akibat COVID-19 atau bukan, karena spesimen dari almarhumah baru dikirim pada Jumat kemarin ke Laboratorium Kesehatan Kemenkes. Hasilnya baru bisa keluar dalam waktu dua sampai empat hari ke depan.

Namun, menurut hasil pemeriksaan sementara, PDP yang meninggal ini terserang infeksi di paru-paru atau pneumonia dan belum tentu Corona.

Baca juga: Satu pasien dalam pengawasan COVID-19 di Kalbar dinyatakan negatif

Baca juga: Polda Kalbar turunkan 456 personel operasi kontingensi COVID-19

Baca juga: 284 warga Kalbar masuk dalam daftar ODP Dinkes


"Nah, pnuemonia bisa disebabkan berbagai hal. Sehingga kita belum bisa menyimpulkan penyebab kematiannya," tuturnya.

Warga Kapuas Hulu ini merupakan perempuan usia 69 tahun dan tinggal di Pontianak. PDP ini mempunyai riwayat pernah ke Kabupaten Kapuas Hulu untuk mengikuti kegiatan Pengajian Sajadah Panjang dan di undang oleh Pemkab setempat pada tanggal 28 Februari sampai 1 Maret 2020 lalu.

Kemudian, pada tanggal 13 Maret yang bersangkutan mengeluhkan batuk dan semakin parah sehingga pada hari ini di cek ke RSUD Anton Sujarwo dan setelah diperiksa yang bersangkutan mengalami gejala pneumonia berat dan ada gambaran leukoponi yang merupakan gambaran darah pada pasien COVID-19 dan saat ini pasien di ruang isolasi Anton Sujarwo dan rencananya dirujuk ke RSUD Soedarso.

"Sayangnya, saat dalam perawatan, pasien meninggal dunia. Ya, kita tunggu saja hasilnya, yang jelas keluarga pasien sesuai prosedur akan masuk dalam orang dalam pemantauan dari Dinkes," katanya.*

Baca juga: Dua pasien positif corona di Kalbar berangsur membaik

Baca juga: Dokter-paramedis diimbau IDI Kalbar bekerja sesuai SOP dan pakai APD

Baca juga: Puncak Pekan QRIS Nasional di Pontianak dibatalkan dampak COVID-19

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020