Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menambah jumlah rumah sakit rujukan pasien terindikasi terjangkit Coronavirus disease 2019 (COVID-19) menjadi lima rumah sakit dari sebelumnya hanya satu yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati.

"Untuk layanan rujukan rumah sakit yang bisa menangani pasien COVID-19 di Bantul, menurut SK (Surat Keputusan) yang ditetapkan Dinkes (Dinas Kesehatan) maupun Kemenkes, ada lima," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemkab Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Sabtu.

Lima rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Bantul tersebut adalah RSUD Panembahan Senopati, PKU Muhammadiyah Bantul, Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito di Banguntapan, RS Elisabeth di Ganjuran Bambanglipuro dan RS Universitas Islam Indonesia (UII) di Pandak, Bantul.

"Jumlah ini (RS rujukan) di DIY, kita termasuk yang banyak dibanding dengan kabupaten lain. Kita ada lima rumah sakit yang sudah disiapkan untuk rujukan kasus ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan)," katanya.

Baca juga: Pemkab Bantul semprot disinfektan di Pasar Imogiri, cegah COVID-19

Baca juga: 1 PDP COVID-19 meninggal di Bantul, domisili Bekasi


Penambahan rumah sakit rujukan COVID-19 ini untuk bisa mengatasi kesulitan pada saat merujuk pasien, karena pada awal virus ini muncul di Bantul, pemkab kesulitan menangani pasien yang punya riwayat ataupun gejala yang mengarah ke infeksi corona virus.

"Sedangkan rumah sakit rujukan saat itu yang ada di RSUP Sarsjito (Yogyakarta) dan RSUD Panembahan Senopati sudah tidak bisa menampung lagi untuk kapasitas kamar maupun tempat tidur. Jadi kita kembangkan dan siapkan rumah sakit lain yang bisa menjadi rumah sakit rujukan," katanya.

Kapasitas lima rumah sakit rujukan tersebut, sementara ini di RSUD Panembahan Senopati berjumlah enam tempat tidur, kemudian PKU Muhammadiyah tiga, RS Elisabeth dua, RS UII dua, sedangkan di RSPAU Hardjolukito sementara ini belum ada laporan berapa tempat tidur.

Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul ini mengatakan pihaknya juga menyiapkan semua puskesmas di Bantul.

"Semua 27 puskesmas kita siapkan bisa mendeteksi secara dini orang yang punya gejala dan masuk kriteria diagnosa sesuai dengan pedoman penanganan COVID-19 Kemenkes sampai dengan melakukan kontak tracing yang ada di wilayah masing-masing puskesmas," katanya.

Sementara itu, perkembangan data pasien terindikasi COVID-19 di Bantul per 20 Maret tercatat ada sembilan pasien PDP, dari sembilan pasien tersebut, dua dinyatakan negatif, satu orang meninggal, kemudian seorang positif, sedangkan sisanya masih menunggu hasil uji laboratorium Kemenkes.*

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020