Kami siap turut berpartisipasi dalam kegiatan operasional di lapangan, seperti operasi pasar dan pasar murah
Jakarta (ANTARA) - Produsen minyak goreng, PT Wilmar Nabati Indonesia turut mendukung pemerintah untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga minyak goreng dalam menghadapi  COVID-19 melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Pertanian.

Kuasa Direksi PT Wilmar Nabati Indonesia Thomas Tonny Muksim di Jakarta, Sabtu mengatakan pihaknya menilai perlu untuk berkontribusi dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan, khususnya minyak goreng.

Apalagi, kondisi Indonesia saat ini sedang menghadapi ancaman virus COVID-19 dan menjelang Ramadhan dan Lebaran, saat  permintaan minyak goreng meningkat.

"Ini merupakan tugas bersama untuk kami sebagai pengusaha minyak goreng, untuk turut berperan dalam menjaga kepentingan bangsa dalam menghadapi COVID-19 dengan menjaga pasokan dan stabilisasi harga minyak goreng," ujar Thomas.

Pada Jumat (20/3/2020) dilakukan penandatanganan kerja sama antara Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Kasdi Subagyono mewakili Menteri Pertanian dengan Kuasa Direksi PT. Wilmar Nabati Indonesia Thomas Tonny Muksim terkait upaya penyediaan pasokan dan harga minyak goreng menghadapi COVID-19

Beberapa perusahaan juga berkomitmen menjaga pasokan dan harga pangan di 34 provinsi, untuk mengatasi COVID-19 dan menghadapi Lebaran.

Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono menyambut baik komitmen pengusaha untuk turut menjaga stabilitas pasokan pangan.

Kasdi juga mengungkapkan, dari perspektif neraca pangan, ketersediaan komoditas pangan pokok strategis memang cukup.

Akan tetapi, dari aspek distribusi dan stabilitas harga membutuhkan peran dari semua pihak terutama pemasok untuk memenuhi pasokan pangan di pasaran.

Ruang lingkup kesepakatan meliputi penyediaan, penyaluran, dan stabilisasi harga 11 komoditas pangan pokok meliputi beras, jagung, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

Thomas menambahkan, pihaknya mendukung tiga kebijakan utama Kementan dalam menghadapi ancaman COVID-19 yakni mencukupi bahan pokok, tetap mendukung laju perekonomian melalui ekspor.

Selain itu terus melakukan sosialisasi ke petani dan petugas lapangan terkait pencegahan COVID-19 bagi diri sendiri, keluarga dan komunitas petani.

"Kami berkomitmen untuk mendukung program Kementan dalam menghadapi ancaman COVID-19. Ke depan kami siap untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan operasional di lapangan, seperti operasi pasar dan pasar murah," katanya.

Baca juga: Kementan gandeng produsen pangan jaga ketersediaan pasokan
Baca juga: Wilmar kelola 20 ribu ha area bernilai konservasi tinggi

Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020