Jakarta (ANTARA news) - Sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak setuju dengan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Muria, Jepara, Jawa Tengah, disambut gembira berbagai kalangan. "Sikap tersebut menunjukkan kearifan pemerintah dalam menyikapi wacana yang muncul di masyarakat," kata Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat Winarno Thohir di Jakarta, Selasa. Menurut dia, pemerintah bisa mengembangkan sumber energi alternatif selain nuklir yang lebih aman dan ramah lingkungan seperti tenaga air, matahari, dan arus laut. KTNA, kata Winarno, sejak dulu sudah tidak setuju dengan rencana pembangunan PLTN di wilayah Muria karena wilayah itu terhitung subur untuk pertanian. Hal senada dikemukakan Lilo Sunaryo, ketua Presidium Jala Muria, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang sejak tiga tahun lalu menentang pendirian PLTN Muria. "Dari segi teknologi PLTN masih banyak kelemahan sekalipun saat ini telah menggunakan teknologi generasi terbaru dan diklaim sangat aman," katanya. Menurut ahli turbin nuklir lulusan Rusia itu, salah satu hal yang hingga kini belum tuntas adalah soal pengolahan limbah radioaktif. Dikatakannya, sampah nuklir memiliki usia hingga 24 ribu tahun dan memerlukan penanganan khusus agar tidak menimbulkan bencana lingkungan. "Ini tentu tidak sebanding dengan keekonomisannya. Belum lagi dalam hal pengolahan limbah yang akan menyebabkan ketergantungan pemerintah kepada negara lain," katanya. Sebagaimana diberitakan Harian Jurnal Nasional edisi Senin (6/4), Presiden Yudhoyono dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pembina Pusat Partai Demokrat di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (5/4), menyatakan tenaga nuklir hanya akan menjadi pilihan terakhir untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri. Yudhoyono menyatakan hal itu menjawab kegundahan Ermawati, perempuan asal Jepara, yang mengkhawatirkan rencana pembangunan PLTN Muria saat acara tanya jawab dalam acara Partai Demokrat tersebut. "Memang negara mana pun bisa saja mengembangkan listrik dari nuklir, tapi bagi Indonesia kalau masih ada cara lain kita utamakan untuk membangun tenaga listrik dari sumber-sumber nonnuklir," kata Yudhoyono seperti dikutip harian tersebut. Dalam kapasitasnya sebagai presiden, Yudhoyono juga menyatakan tidak sepakat bila dibangun PLTN di Muria. "Yang jelas untuk PLTN di sekitar Muria belum ada keputusan kita dan saya tidak setuju tiba-tiba dibangun PLTN di tempat itu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009