Agar pemanfaatan Kartu Pra-Kerja benar-benar dirasakan masyarakat, pemerintah harus melakukan sosialisasi secara masif
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Muhammad Dhevy Bijak menginginkan adanya sosialisasi yang massif terkait dengan Program Kartu Pra-Kerja yang telah diluncurkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

"Agar pemanfaatan Kartu Pra-Kerja benar-benar dirasakan masyarakat, pemerintah harus melakukan sosialisasi secara masif," kata Muhammad Dhevy Bijak dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Kemnaker petakan kebutuhan pasar kerja untuk program Kartu Pra-Kerja

Apalagi, politikus Partai Demokrat itu juga mengingatkan bahwa pendaftaran peserta untuk kalangan umum akan mulai dibuka pada awal April 2020.

Ia mengimbau pula warga masyarakat rajin dalam mengakses laman resmi dari program tersebut dalam rangka mencari informasi yang akurat.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Kartu Pra-Kerja merupakan salah satu solusi alternatif bagi masyarakat di tengah imbauan beraktivitas di rumah akibat adanya COVID-19.

Baca juga: Program Kartu Prakerja akan disesuaikan dengan kebutuhan industri

“Di situasi ancaman COVID-19 di mana masyarakat bekerja di rumah maka saya berharap Kartu Pra-Kerja bisa menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan tampilan baru,” katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3).

Airlangga mengatakan masyarakat bisa mendapat skill baru (skilling), meningkatkan keterampilan di bidang yang telah ditekuni (upskilling), atau di bidang yang baru (reskilling) melalui berbagai jenis pelatihan secara daring pada program ini.

Ia menyatakan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) 36 Tahun 2020, Kartu Pra-Kerja merupakan bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat yang mencari pekerjaan maupun tidak.

Baca juga: Airlangga : Kartu Pra Kerja buka kesempatan masyarakat bekerja

Meski demikian, Airlangga menyatakan prioritas program ini diberikan kepada pencari kerja muda karena terdapat 3,7 juta penduduk berusia 18 hingga 24 tahun yang belum mendapat pekerjaan.

Ia menjelaskan skema Kartu Pra-Kerja yaitu setiap WNI di atas 18 tahun mendaftarkan diri secara daring di situs www.prakerja.go.id mulai awal April 2020 kemudian memilih jenis pelatihan melalui platform digital mitra resmi pemerintah.

Pemerintah memberikan pagu sekitar Rp3 juta sampai Rp7juta per orang pada program Kartu Pra-Kerja sehingga peserta dapat memilih jenis pelatihan yang tersedia di platform digital tersebut sesuai minat masing-masing.

Baca juga: Program Kartu Pra Kerja bukan berbentuk pemberian uang
 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020