Bandung (ANTARA) - Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daddy Rohanady menilai langkah pencegahan wabah virus corona atau COVID-19 oleh Pemprov Jabar dengan menggelar rapid test massal di tiga stadion mulai Selasa (24/3) merupakan tindakan yang tidak tepat.

"Langkah tersebut bisa fatal akibatnya. Jangan-jangan masyarakat yang ketika berangkat masih sehat walafiat, justru setelah pulang malah jadi positif tertular corona. Hal itu bukan tidak mungkin. Bisa jadi di antara mereka yang berkumpul itu adalah 'carrier' (pembawa) sehingga lantas menularkan kepada mereka yang awalnya sehat," kata Daddy Rohanady dalam siaran persnya, Minggu.

Baca juga: Pemprov Jabar akan lakukan "rapid test" massal di tiga stadion
Baca juga: Pemkot Bogor tunggu kiriman alat tes virus corona
Baca juga: Pemprov Jabar gandeng PT Pos Indonesia distribusikan sejuta masker
Baca juga: Gubernur Jabar luncurkan aplikasi pusat informasi koordinasi corona

Daddy menilai langkah pengumpulan masa dalam jumlah banyak tersebut memang sangat berpotensi menyebabkan terjadinya penularan karena dengan jumlah orang sekian banyak, tidak mungkin lantas orang menjaga jarak minimal satu meter.

Padahal, kata dia, pemerintah sudah menegaskan bahwa salah satu cara untuk meminimalisir penularan COVID-19 adalah dengan cara menjaga jarak (social distancing).

"Apakah ketika ada begitu banyak orang di sebuah stadion, masyarakat akan masih bisa menjaga jarak," kata dia.

Pengumpulan orang di stadion juga, menurut Daddy, merupakan langkah paradoks dengan kebijakan pemerintah. Bahkan, langkah tersebut juga bertentangan dengan langkah di berbagai negara yang justru menempuh 'lockdown' seperti yang dilakukan di sebagian Italia dan terakhir di New York.

"Jadi, menurut saya, mengumpulkan masyarakat di stadion merupakan langkah yang sangat kontra produktif dengan penanggulangan COVID-19. Risikonya terlalu berat," lanjut Daddy.
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020