Tbilisi (ANTARA) - Georgia memutuskan untuk mengkarantina dua daerahnya di selatan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona, kata Perdana Menteri Giorgi Gakharia, Minggu.

Giorgi Gakharia mengatakan bahwa daerah Marneuli dan Bolnisi, yang berbatasan dengan Azerbaijan, akan dikarantina setelah seorang wanita, yang melakukan kontak dengan setidaknya 90 orang, didiagnosis positif COVID-19.

Wanita tersebut menghadiri acara makan malam untuk memperingati kematian seorang kerabatnya.

Negara Kaukasus Selatan berpenduduk 3,7 juta itu melaporkan 54 kasus virus corona pada Minggu dan belum ada kematian. Delapan pasien telah pulih.

Georgia mengumumkan keadaan darurat satu bulan pada Sabtu, yang melarang pertemuan lebih dari 10 orang.

Sebelumnya, negara bekas gabungan Uni Soviet itu telah menutup perbatasannya, memberlakukan larangan masuk pada semua warga asing, dan benar-benar menghentikan lalu lintas udara dengan negara lain.

Georgia juga menutup semua toko-toko kecuali untuk bahan makanan, apotek dan pompa bensin.

Pemerintah juga menutup restoran, kafe, klub malam dan pusat kebugaran.

Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden Macron ancam tutup perbatasan Prancis-Inggris

Baca juga: Netflix pangkas lalu lintas jaringan di seluruh Eropa karena corona

Baca juga: YouTube turunkan kualitas streaming di Eropa karena corona

Baca juga: Spanyol akan rawat ribuan pasien virus corona di gedung pertemuan

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020