Jadwal KRL kembali normal tidak untuk dimanfaatkan bepergian dengan tujuan-tujuan yang tidak mendesak
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah melakukan evaluasi atas penyesuaian jadwal operasional KRL Commuter Line yang berlangsung pagi ini. Dari hasil evaluasi, jadwal KRL akan kembali normal mulai sore ini pukul 15.00 (23/3) dan berlanjut normal hingga seterusnya.

Dengan normalisasi jadwal ini, KRL akan kembali beroperasi melayani 991 perjalanan per hari mulai pukul 04:00 hingga 24:00 WIB. Hal ini berlaku untuk seluruh 80 stasiun dan seluruh rute KRL.

"Dengan normalisasi jadwal ini, kami mengimbau pengguna untuk tetap beraktivitas dari rumah, kecuali kegiatan yang sangat perlu dan mendesak. Jadwal KRL kembali normal tidak untuk dimanfaatkan bepergian dengan tujuan-tujuan yang tidak mendesak," jelas Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Gara-gara corona, KRL hanya beroperasi pukul 06.00-20.00 WIB

Sebelumnya KCI melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran Virus Corona baru atau COVID-19 pada transportasi publik, khususnya KRL Commuter Line.

Upaya tersebut termasuk pembersihan kereta secara intensif dengan disinfektan, pengukuran suhu tubuh pengguna, penyediaan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan di kereta dan stasiun hingga lebih dari 2.000 botol.

Selanjutnya beberapa stasiun juga mulai tersedia tempat cuci tangan selain di toilet bagi pengguna untuk digunakan sebelum maupun sesudah menggunakan KRL.

Penerapan jarak sosial di stasiun dan kereta juga dilakukan di dalam stasiun dan kereta.

Baca juga: Kemenhub minta kesadaran penumpang KRL untuk jaga jarak

Di dalam stasiun, PT KCI bersama KAI membuat garis batas antrean di loket, pintu, dan sebelum pemeriksaan suhu tubuh. Selanjutnya petugas juga mengarahkan pengguna untuk dapat mengisi kereta/gerbong yang kosong terlebih dahulu. Selama perjalanan, petugas pengawalan kereta juga bergerak mengimbau pengguna untuk berpindah dari kereta/gerbong yang penuh ke kereta/gerbong yang lebih kosong.

Sejalan dengan kebijakan dari pemerintah dan imbauan untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah juga semakin banyak masyarakat yang mengikuti.

Dalam satu pekan terakhir jumlah pengguna KRL telah turun 50-60 persen dari rata-rata satu juta  menjadi hanya 400-500 ribu pengguna setiap harinya.

Berbagai kebijakan ini tentu perlu juga mendapat dukungan dari para pengguna KRL untuk bersama-sama menerapkan jaga jarak serta gaya hidup bersih dan sehat.

Baca juga: DKI-Kemenhub-KCI koordinasi sesuaikan layanan KRL antisipasi COVID-19

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020