persediaan darah di PMI Kota Yogyakarta hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam kota saja
Yogyakarta (ANTARA) - Persediaan darah di PMI Kota Yogyakarta hingga saat ini masih dinyatakan aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, namun jumlahnya terbatas, salah satunya karena tidak ada lagi kegiatan donor darah massal usai merebaknya COVID-19.

“Semua kegiatan donor darah massal dibatalkan sesuai imbauan dari pemerintah yaitu, tidak mengadakan kegiatan yang sifatnya pengumpulan massa,” kata Pengurus Harian PMI Kota Yogyakarta Lilik Kurniawan di Yogyakarta, Senin.

Selain itu, pendonor darah yang biasanya datang langsung ke PMI Kota Yogyakarta untuk melakukan donor darah juga berkurang sehingga persediaan darah di PMI berpotensi semakin menipis dari hari ke hari.

Oleh karenanya, Lilik berharap, masyarakat maupun pendonor darah yang rutin melakukan donor darah tetap datang ke PMI Kota Yogyakarta untuk melakukan donor darah karena kebutuhan darah saat ini justru mengalami kenaikan.

Baca juga: PMI Surabaya kekurangan pasokan darah imbas COVID-19
Baca juga: PMI Jember imbau masyarakat tetap donor di tengah pandemi COVID-19


“Kita sama-sama membantu sesama dengan tetap datang ke PMI untuk mendonorkan darah. Saat ini, kebutuhan darah justru meningkat karena kasus demam berdarah (DB) juga cukup tinggi,” katanya.

Lilik bahkan mengatakan, permintaan darah ke PMI Kota Yogyakarta saat ini mengalami kenaikan sekitar 30 persen dari permintaan biasa akibat banyaknya kasus demam berdarah.

Ia memastikan, PMI Kota Yogyakarta akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat pendonor datang yaitu melakukan pengecekan suhu tubuh untuk memastikan pendonor dalam kondisi yang sehat dan tidak sedang demam.

Selain itu, juga akan dilakukan pengaturan jarak yang aman di ruang tunggu donor sehingga posisi duduk antar pendonor tidak berhimpitan.

Baca juga: PMI Makassar siagakan relawan "on call" penuhi kebutuhan darah
Baca juga: PMI Jember pastikan stok darah aman di tengah pandemi COVID-19

Sementara itu, Pengelola Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Yogyakarta Nur Edi Hidayatullah mengatakan, sudah ada setidaknya 25 kegiatan donor darah massal yang terpaksa dibatalkan untuk menghindari penularan virus corona.

“Dari kegiatan donor darah massal tersebut, kami sebelumnya menargetkan mampu mengumpulkan sekitar 2.000 kantong darah. Tetapi, karena kegiatan itu dibatalkan maka persediaan darah pun terbatas meski tetap aman,” katanya.

Saat ini, lanjut dia, PMI Kota Yogyakarta mengandalkan tambahan persediaan darah dari pendonor rutin yang datang langsung ke PMI dan rata-rata ada sekitar 60 orang per hari yang datang.

“Kami pun terpaksa menolak permintaan darah dari kabupaten sekitar bahkan dari Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Persediaan darah di PMI Kota Yogyakarta hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam kota saja,” katanya.

Meskipun demikian, PMI Kota Yogyakarta tetap bisa melayani kegiatan donor darah massal dengan berbagai syarat kesehatan yang dilaksanakan secara ketat, yaitu ruangan harus didisinfektan terlebih dulu, penyediaan tempat cuci tangan dengan sabun, pengecekan suhu badan pendonor, dan jarak antar tempat tidur lebih dari satu meter, begitu pula dengan jarak antrean. “Syarat-syarat tersebut yang terkadang sulit dipenuhi,” katanya.

Baca juga: PMI Kota Tangerang pastikan tetap ada pelayanan darah
Baca juga: Studi: golongan darah A diduga lebih rentan terinfeksi corona


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020