Informasi yang saya terima makin bertambah baik. Laporan yang saya terima dari lapangan dari polisi dan tentara hampir 90 persen meskipun ada yang tidak mematuhi. Saya harapkan kalau bisa sampai 100 persen
KUALA LUMPUR (ANTARA) - Pemerintah Malaysia menyatakan hari keenam kebijakan Perintah Pengendalian  Pergerakan  yang berlangsung (18/3) - (31/3) untuk membendung penularan penyakit COVID-19 di Malaysia telah sukses 90 persen.

"Informasi yang saya terima makin bertambah baik. Laporan yang saya terima dari lapangan dari polisi dan tentara hampir 90 persen meskipun ada yang tidak mematuhi. Saya harapkan kalau bisa sampai 100 persen," ujar Perdana Menteri  Muhyiddin Yassin saat jumpa pers di Kantor Perdana Menteri Malaysia, Senin.

Dia menegaskan yang diperbolehkan hanyalah keluar rumah untuk membeli bahan makanan dan membeli obat-obatan di apotek kawasan masing-masing selanjutnya segera kembali ke rumah masing-masing.

Tentang prospek program tersebut, dia mengatakan kelanjutannya akan diteliti dari perkembangan saat ini.

"Kalau sekiranya tindakan Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) dibantu lembaga lain ada perbaikan termasuk kerja sama dengan perkumpulan jamaah tablig, kemudian kalau data dan angka yang kita lihat lebih rendah sebelum tamat (31/3) maka Majelis Keselamatan Negara (MKN) akan bersidang," katanya.

Baca juga: Malaysia kerahkan pasukan untuk tegakkan pembatasan terkait virus
Baca juga: Malaysia turunkan 50.000 personel tegakkan aturan COVID-19


Dia mengatakan sidang dilakukan untuk mengevaluasi apakah langkah yang dilakukan dua Minggu ini memadai atau perlu dilanjutkan untuk seminggu atau dua Minggu lagi.

"Intinya kalau kita berdiam diri di rumah dan tidak kontak dengan tetangga maka virus tidak akan menular. Ini penting diamalkan selain menjaga kesehatan dan kebersihan tangan sepanjang masa," kata mantan Menteri Dalam Negeri tersebut.

Sementara itu pada kesempatan terpisah Menteri Pertahanan Malaysia, Ismail Sabri Yakoob mengatakan penerapan Perintah Pengendalian Pergerakan mencapai kadar kepatuhan 92 persen.

"Pelibatan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) bersama Angkatan Tentara Malaysia (ATM), RELA (Relawan Negara) dan lainya telah mengadakan pembatasan lalu lintas jalan raya  sebanyak 1.903 kali. Ini merupakan peningkatan sebanyak 98 persen," katanya.

Dia mengatakan sebanyak 120.615 kendaraan diperiksa dan dinasihati untuk mematuhi perintah  dan pihak PDRM juga telah membuat sebanyak 1.719 imbauan di seluruh negara.

"Pergerakan warga dari satu negeri ke satu negeri (provinsi) atau dari daerah ke daerah lain adalah tidak dibenarkan sama sekali," katanya.

Bagi pekerja-pekerja di sektor pelayanan utama, ujar dia, Sekjen Kementerian akan mengeluarkan surat izin untuk  masuk kerja sedangkan bagi pihak swasta surat izin perlu dikeluarkan oleh pihak majikan.

"Pemerintah menetapkan layanan kendaraan umum hanya dibenarkan beroperasi dari pukul  06.00  hingga 10.00  dan 17.00  hingga 22.000," katanya.

Dia mengatakan pemerintah setuju untuk menurunkan harga masker di bawah RM 2,00 (sekitar Rp7.400) 

"SPBU diwajibkan menyediakan cairan pembasmi kuman (hand sanitizer) untuk pengguna," katanya, merujuk pada stasiun pengisian bahan bakar umum.

Baca juga: Pulang dari Malaysia, 81 warga Bengkalis-Riau di karantina
Baca juga: Harga produk Malaysia di Nunukan naik dampak wabah corona

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020