tidak ada kegiatan yang ditoleransi bisa dilakukan di Haut-Katanga dalam masa 48 jam ini,
Kinshasa (ANTARA) - Kongo menerapkan karantina wilayah  di provinsi Haut-Katanga, area yang kaya akan hasil tambang berupa tembaga dan kobalt, setelah dua orang di sana positif terinfeksi virus corona.

Gubernur Jacques Kyabula Katwe mengumumkan pada Minggu (22/3) malam bahwa batas-batas wilayah provinsi di bagian tenggara Kongo itu akan ikut ditutup.

Melalui unggahan video di Twitter, Katwe meminta warga untuk tetap tinggal di rumah dan segera menghubungi layanan kesehatan serta "tidak ada kegiatan yang ditoleransi bisa dilakukan di Haut-Katanga dalam masa 48 jam ini."

Mulai Senin, hanya anggota militer, polisi, petugas medis, serta pegawai pemerintah yang diizinkan bepergian di wilayah provinsi itu, sementara operasional moda transportasi sepeda, truk, hingga kapal tongkang akan dihentikan, menurut Katwe.

Saat ini, pemerintah tengah menelusuri 75 orang yang satu pesawat dengan dua pasien positif corona, penerbangan dari ibu kota negara Kinshasa ke ibu kota provinsi Lubumbashi pada 22 Maret.

Dengan tambahan dua kasus baru itu, hingga saat ini tercatat total 30 kasus positif COVID-19 di seluruh wilayah Republik Demokratik Kongo, disertai dua kasus kematian.

Sementara itu di daratan Afrika, kasus COVID-19 yang dilaporkan telah lebih dari seribu kasus, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sumber: Reuters

Baca juga: Tanggulangi penyebaran corona, negara-negara Afrika tutup perbatasan
Baca juga: Kualifikasi Piala Afrika 2021 juga terdampak pandemik COVID-19

Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020