Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Hong Kong anjlok 1.108 poin pada akhir perdagangan Senin, di tengah berlanjutnya kekhawatiran terhadap COVID-19 dan dampaknya terhadap ekonomi global.

Indeks Hang Seng (HSI) anjlok 4,86 ​​persen menjadi ditutup pada 21.696,13 poin, setelah diperdagangkan berkisar antara 21.659,55 poin hingga 22.064,31 poin dengan nilai transaksi mencapai 137,55 miliar dolar Hong Kong (sekitar 17,75 miliar dolar AS).

Pada awal sesi indeks acuan Hang Seng (HSI) kehilangan lebih dari 1.000 poin menjadi diperdagangkan pada 21.659,55 poin, dan terus meluncur lebih rendah.

Pasar saham global telah anjlok selama dua minggu karena jatuhnya harga minyak mentah dan wabah COVID-19.

Situasi penyebaran virus di Eropa dan Amerika Serikat semakin memburuk dan semakin banyak negara membatasi masuknya wisatawan yang diperkirakan akan mempengaruhi pasar, kata Ronald Wan, seorang bankir investasi berpengalaman di Hong Kong.

Ketika wabah COVID-19 telah dikendalikan di China daratan, pasar saham di sana akan memberikan dukungan bagi pasar saham Hong Kong yang diperkirakan akan mengalami kerugian lebih sedikit daripada pasar AS dan Eropa.

Harga saham unggulan merosot, dengan raksasa perbankan HSBC memimpin kerugian, jatuh 5,95 persen menjadi berakhir pada 44,2 dolar Hong Kong.

Adapun saham unggulan lainnya, operator bursa lokal HKEX kehilangan 3,02 persen menjadi 211,4 dolar Hong Kong, China Mobile turun 2,64 persen menjadi 53,35 dolar Hong Kong dan Tencent kehilangan 3,22 persen menjadi 348 dolar Hong Kong.

Baca juga: Bursa Hong Kong anjlok, Indeks Hang Seng ditutup jatuh 582,69 poin
Baca juga: Bursa saham Hong Kong dibuka 0,32 persen lebih rendah
Baca juga: Saham Hong Kong merosot ke tingkat terendah baru dalam tiga tahun

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020