Jakarta (ANTARA) - Penyedia aplikasi on-demand Gojek meluncurkan dana bantuan, dikelola yayasan yang baru dibentuk, guna membantu mitra pengemudi yang terdampak secara ekonomi karena pandemik virus corona baru (COVID-19).

"Di Gojek, pandemik telah memaksa kami untuk bekerja dari rumah, membawa kami keluar dari zona nyaman untuk menjalankan bisnis secara berbeda, dan menciptakan banyak tantangan saat kami berupaya menyesuaikan diri," ucap CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi dalam pernyataan bersama, dikutip Selasa.

"Tapi jujur saja, masalah kami tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang dihadapi mitra driver, merchant dan service provider kami, di mana mata pencahariannya sangat bergantung pada perputaran roda ekonomi, yang kini tengah melambat akibat pandemi ini," kata mereka.

Baca juga: Ojek "online" mulai terapkan layanan tanpa kontak langsung

Baca juga: Gojek bantu pendapatan mitra terkena COVID-19


Dana Bantuan Mitra Gojek atau Gojek Partner Support Fund dikelola oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa, yang akan bekerja sama dengan pemerintah, komunitas sosial dan perkumpulan mitra pengemudi untuk menentukan cara penyaluran dana bantuan.

Pendanaan yayasan tersebut berasal dari tiga sumber yaitu, donasi 25 persen gaji CEO dan jajaran manajemen senior Gojek selama 12 bulan ke depan, pengalihan seluruh anggaran kenaikan gaji karyawan Gojek dan rencana pembukaan donasi dari pihak lain, terutama mitra korporat Gojek.

Selain lewat dana bantuan, Gojek juga membuka kesempatan bagi pengguna mereka untuk memberi uang tip lebih, antara lain memberikan pilihan nominal tip hingga Rp100.000 di aplikasi.

Gojek juga menyiapkan skema bantuan pendapatan untuk mitra pengemudi yang terinfeksi COVID-19.

Baca juga: Bantu atasi corona, Gojek dan Grab sediakan angkutan untuk ahli medis

Baca juga: Gojek dan Halodoc luncurkan layanan "Check COVID-19"

Baca juga: Bepergian dengan "ojol" di tengah pandemik corona, amankah?

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020