Padang (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X meminta supaya perguruan tinggi swasta (PTS) tetap mengoptimalkan pembelajaran secara daring untuk mengantisipasi penyebaran wabah corona atau COVID-19.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X Prof Herri, di Padang, Selasa meminta agar proses pembelajaran di PTS terus terlaksana.

"Karena proses belajar mengajar saat ini dapat dilakukan melalui sistem pembelajaran jarak jauh atau melalui daring," kata dia.

Baca juga: Pemprov DKI perpanjang masa pembelajaran dari rumah dan tiadakan UN

Ia menyampaikan hal itu pada saat konferensi video bersama pimpinan PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah X (Sumbar, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau).

Lebih lanjut ia mengatakan sesuai imbauan dan surat edaran dari Kemendikbud proses pembelajaran hendaknya dilakukan melalui daring dengan memanfaatkan teknologi informasi.

"Selain itu, perguruan tinggi diharapkan juga aktif bersama dengan pemerintah untuk membantu masyarakat dalam mencegah penyebaran COVID-19 ini," ujar dia.

Ia menjelaskan layanan pembelajaran daring juga bisa diakses melalui laman Kemendikbud dan laman Universitas Terbuka. Perguruan tinggi juga bisa bersinergi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tentang konten pembelajaran daring.

Baca juga: COVID-19 serang tiga kepala daerah di Jabar

"Bagi perguruan tinggi yang memiliki aplikasi daring diharapkan juga bisa berbagi dengan perguruan tinggi lain. Dalam situasi seperti ini mari kita saling berbagi konten pembelajaran," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini PTS juga perlu diterapkan social distancing atau jaga jarak pada unit kerja masing-masing serta meningkatkan daya tahan tubuh. Kemudian juga dilakukan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Ia juga mengimbau agar PTS meniadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang berupa wisuda, kegiatan organisasi kemahasiswaan, kegiatan acara non akademik seperti upacara dan olahraga.

"Hal ini dalam rangka mengantisipasi penyebaran dan penularan wabah COVID-19," kata dia.

Baca juga: BPPT: dorong big data untuk integrasi data kesehatan nasional
Baca juga: Nadiem: Sebagian anggaran UN digunakan penanganan COVID-19
Baca juga: Kemendikbud sebut tidak bisa lakukan pemetaan komperehensif pada 2020

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020