Jakarta (ANTARA) - Himpunan Pemuda Indonesia Maju (HIMPIM) menyerukan agar masyarakat mendukung dan mematuhi pemerintah dalam menangani penyebaran COVID-19

Ketua Umum HIMPIM Mutiara Nur Adinda di Jakarta, Rabu, mengatakan masyarakat mesti mematuhi dan mengikuti anjuran pemerintah dalam melakukan "social distancing", isolasi terbatas dan karantina wilayah sesuai UU No 6 tahun 2018 tentang Karantina, seperti meliburkan sekolah dan menggantinya dengan sistem belajar online.

Baca juga: Pemerintah pertimbangkan larang mudik Lebaran cegah penyebaran corona

Baca juga: Arab Saudi tangguhkan pelayanan umrah untuk cegah penyebaran corona

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Gianyar minta warga tidak keluar rumah


"Hal itu bertujuan untuk memperlambat dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Wabah virus ini sangat cepat menyebar, kita harus menjaga kesehatan dan berdiam diri di rumah," kata dia.

Berdasarkan perkembangan informasi yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, menurut dia di Indonesia hingga Selasa (24/3) bertambah 107 kasus dengan total menjadi 686 orang dan angka kematian kumulatifnya total 55 orang, untuk pasien yang sembuh dicatat 30 orang.

Sekretaris Jenderal HIMPIM Dienis Haning Safitri mengatakan pencegahan penularan virus merupakan hal yang harus diperhatikan serius oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

"Kita yang tinggal di negeri ini perlu memahami bagaimana mengantisipasinya agar tidak sampai terkena infeksi yang berbahaya ini,” ucap Dienis.

Dienis pun meminta kepada para pemuda untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan bagaimana cara penyebaran COVID-19 dan langkah-langkah pencegahan penularan virus corona yang disarankan menurut WHO dan Kemenkes, salah satunya soal pentingnya mencuci tangan selama 20 detik.

“Sangat penting ya kita untuk mencuci tangan. Setiap habis bersentuhan dengan orang lain atau memegang benda-benda yang umumnya dipegang oleh orang banyak. Sebab kuman yang menempel di tangan itu memicu infeksi, apalagi kebiasaan kita kan sering banget menyentuh permukaan wajah,” katanya.

Dienis menghimbau masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi situasi saat ini dan tetap proaktif jika merasa memiliki gejala-gejala COVID-19.

Ia meminta masyarakat sebaiknya segera menghubungi layanan kesehatan yang disediakan pemerintah dan melakukan tes cepat (rapid test) untuk pemeriksaan imuniglobulin sebagai screening awal.

“Rapid Test penting ya bagi yang memiliki gejala batuk, flu, sesak nafas dan demam selama tiga hari. Ini harus segera diperiksa, kalau hasil test dinyatakan positif maka si pasien ini harus mau diisolasi di rumah sakit,” katanya.

Dienis memberi saran agar pemerintah segera meningkatkan dukungan yang diperlukan bagi fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan, termasuk menggratiskan biaya pengobatan dan biaya tes spesimen bagi mereka yang terpapar COVID-19.

HIMPIM sebagai organisasi kepemudaan tidak hanya memberi saran ke pemerintah tetapi mengambil langkah kongkrit untuk membantu upaya pencegahan meluasnya penyebaran COVID-19.

Dienis mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan langkah pencegahan dengan penyemprotan disinfektan dan membagikan masker kepada yang membutuhkan.

“Kita ada rencana untuk melakukan penyemprotan di wilayah terjangkit di beberapa daerah. Misalnya Cibinong, Tangerang, dan lain-lain,” kata Dienis

HIMPIM juga mengajak organisasi kepemudaan lainnya untuk bersama-sama mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan COVID-19.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020