Jakarta (ANTARA) - Presiden Komite Olimpiade Jepang Yasuhiro Yamashita pada Jumat mengakui bahwa keputusan menunda Olimpiade Tokyo karena pandemi virus corona lebih cepat yang diperkirakan, namun dia ingin memastikan bahwa event itu akan sukses setelah satu tahun ditunda.

Olimpiade ini ditunda Selasa sampai 2021 yang merupakan pertama kalinya sebuah Olimpiade ditunda dalam 124 tahun sejarah Olimpiade setelah virus corona meluluhlantakkan perhelatan besar olahraga terakhir yang masih bertahan tahun ini.

Tekanan kian deras terhadap Komite Olimpiade Internasional ketika para atlet dan badan-badan olahraga marah karena keputusan itu terlalu lama diambil.

Namun Yamashita berkata kepada wartawan bahkan kini saatnya untuk berpikir positif dan bersiap diri.

Yamashita, mantan judoka berusia 62 tahun dan peraih medali emas Olimpiade 1984 Los Angeles, menyatakan bahwa satu tahun penundaan masih lebih baik ketimbang dua tahun penundaan mengingat proses kualifikasi ke Olimpiade.

Baca juga: Tokyo bentuk gugus tugas untuk reorganisasi Olimpiade

Baca juga: Problema besar di balik penundaan Olimpiade Tokyo


Keputusan IOC dalam menunda itu diambil jauh lebih cepat dari perkiraan namun dia menghormatinya dari perspektif mencapai Olimpiade yang "aman dan sempurna".

"Saya akan segera genap berusia 63 tahun dan terlalu banyak hal tak terbayangkan atau tak terkirakan dalam kehidupan ini," kata Yamashita yang tidak bisa tampil pada Olimpiade Moskow 1980 karena diboikot salah satunya oleh Jepang.

"Saya sudah mengalami Olimpiade Moskow dan kali ini kembali ke situasi seperti itu," sambung dia seperti dikutip Reuters.

Dia berkata kepada wartawan bahwa dia akan memperlakukan Olimpiade yang ditunda itu dengan "pikiran segar, jangan menyerah".

"Saya ingin melewati tantangan ini menuju ke tahun depan."

Baca juga: Olimpiade Tokyo ditunda, FINA jadwal ulang Kejuaraan Dunia Akuatik
Baca juga: Penundaan Olimpiade Tokyo jadi keputusan bersejarah

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020