Jakarta (ANTARA) - Sponsor-sponsor besar Olimpiade Tokyo 2020 menyatakan tetap bekerja sama dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) meskipun telah menunda kejuaraan olahraga terbesar empat tahunan itu.

Para pakar yang mengetahui kesepakatan sponsor dan IOC mengatakan perusahaan-perusahaan sponsor Olimpiade Tokyo tidak akan meminta pengembalian dana sponsor miliaran dolar untuk Olimpiade akibat perhelatan itu ditunda.

Menurut perusahaan riset Global Data seperti yang dilansir Reuters yang dipantau di Jakarta, Rabu, empat belas perusahaan global termasuk Coca-Cola Co, Procter Gamble Co dan Intel Corp tahun ini menghabiskan 500 juta dolar AS dan telah berkomitmen hampir 4 miliar dolar AS pada kontrak tahun jamak yang menunjuk mereka sebagai sponsor papan atas.

Pada Selasa (24/3), Olimpiade ditunda hingga 2021, yang pertama dalam 124 sejarah Olimpiade modern akibat pandemi virus corona yang memicu penutupan dunia usaha secara global.

Baca juga: Jepang dan IOC sepakati penundaan Olimpiade Tokyo 2020
Baca juga: IOC: Olimpiade Tokyo digelar tidak melampaui musim panas 2021
Baca juga: Tokyo bentuk gugus tugas untuk reorganisasi Olimpiade


Setelah pengumuman penundaan Olimpiade Tokyo 2020 itu, lima sponsor utama, Procter & Gamble, Intel, Airbnb, Coca-Cola dan Samsung Electronics menegaskan kembali komitmen mereka kepada Olimpiade ini. Sedangkan Bridgestone Corp menyatakan akan mencari "solusi kreatif".

"Sebagai sponsor setia Olimpiade, kami tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan IOC dan TOCOG (Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo) guna memastikan Olimpiade Berjalan sukses dan aman," kata juru bicara Coca-Cola seperti dikutip Reuters.

Samsung juga menyatakan terus bekerja sama dengan IOC dan penyelenggara Olimpiade Tokyo.

Baca juga: Penundaan Olimpiade Tokyo jadi keputusan bersejarah
Baca juga: Olimpiade ditunda, kejuaraan atletik dunia bisa geser ke 2022


Dana sponsor sangat penting untuk operasi IOC, yang merupakan organisasi nirlaba yang didanai terutama oleh hak siar dan pendapatan dari sponsor utama.

Beberapa kesepakatan sponsor mungkin mencantumkan keharusan IOC memberikan kompensasi kepada sponsor jika ada penundaan.

Beberapa perusahaan mungkin merasa sulit tetap menjalin kontrak jangka panjang yang mahal sebagai dampak penyebaran virus corona yang merugikan perekonomian global, kata seorang eksekutif media senior.

McDonald's Corp pada 2017 menarik diri dari sponsor jangka panjang Olimpiade sebagai bagian dari restrukturisasi dan penghematan.

"Saya kira kemungkinan ada beberapa sponsor yang mungkin berusaha mengakhiri kerjasama sepenuhnya karena kesulitan seperti ini," kata James Johnston, mitra pada firma hukum Davis dan Gilbert, yang mewakili sebuah sponsor penting IOC.

Michael Lynch, mitra pada perusahaan pemasaran olahraga 3 Emerald Marketing, mengatakan IOC kemungkinan akan bekerja sama dengan para sponsor sekalipun tidak diharuskan.

Baca juga: Problema besar di balik penundaan Olimpiade Tokyo
Baca juga: Indonesia hormati keputusan penundaan Olimpiade Tokyo
Baca juga: Kemenpora hormati keputusan penundaan Olimpiade Tokyo 2020

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020