Saya telah turut serta dalam sejumlah operasi militer, namun tidak pernah sekalipun terjadi dalam sejarah bahwa kita kehilangan banyak anggota pasukan seperti sekarang ini,
N'djamena (ANTARA) - Serangan yang dilakukan oleh kombatan Boko Haram menewaskan 94 anggota militer Republik Chad dan melukai 47 anggota lainnya, kata Presiden Idriss Deby pada Selasa (24/3) malam.

Pasukan militer Chad diserang pada Senin (23/3) di suatu desa bernama Boma yang terletak di kawasan rawa Danau Chad di wilayah barat negara itu, yakni tempat di mana tentara Chad, Nigeria, dan Niger memerangi militan Islam selama bertahun-tahun.

"Saya telah turut serta dalam sejumlah operasi militer, namun tidak pernah sekalipun terjadi dalam sejarah bahwa kita kehilangan banyak anggota pasukan seperti sekarang ini," kata Presiden Deby dalam kunjungannya ke lokasi kejadian, Selasa.

Satu tayangan televisi pemerintah menunjukkan video ketika Deby, yang memimpin Chad sejak tahun 1990 dan sukses bertahan dari sejumlah pemberontakan dan upaya kudeta, berjalan di tengah puing-puing kendaraan yang hangus terbakar.

Pemberontakan Boko Haram, yang muncul di wilayah timur laut Nigeria pada 2009, hingga kini telah menewaskan sekitar 30.000 orang dan memaksa dua juta orang mengungsi dari tempat tinggal mereka.

Sementara itu, lebih jauh lagi di Mali, Burkina Faso dan Niger barat, al Qaeda serta para militan yang terkait dengan IS memperluas kehadiran mereka dan telah membunuh ratusan tentara selama enam bulan terakhir.

Sumber: Reuters

Baca juga: Terduga Boko Haram tewaskan 30 orang di Nigeria

Baca juga: Serangan Boko Haram di pulau Kamerun tewaskan 24 orang

Baca juga: Mimpi buruk hantui siswi Nigeria yang pernah diculik Boko Haram

Penerjemah: Suwanti
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020