Presiden Joko Widodo telah mengambil sejumlah langkah bijaksana di antaranya menyiapkan alat pelindung diri (APD).
Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) mengapresiasi upaya pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang telah memperhatikan keselamatan dan kemaslahatan petugas kesehatan dan masyarakat Indonesia dalam menangani pandemik COVID-19.

"Kami yakin ke depan akan semakin banyak lagi keputusan bijaksana dari Presiden kita untuk melawan dan mengalahkan pandemi "tanpa wujud" dari COVID-19 ini," kata Ketua Umum PDIB James Allan Rarung kepada ANTARA, Jakarta, Rabu.

Dalam perkembangan waktu yang begitu cepat di saat bangsa Indonesia menghadapi pandemik COVID-19, menurut James, Presiden Joko Widodo telah mengambil sejumlah langkah bijaksana di antaranya menyiapkan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk disebarkan ke seluruh penjuru Tanah Air secara bertahap dan berkesinambungan.

Saat ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mendistribusikan 170.000 APD yang telah disebarkan sebagian besar ke wilayah DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga: PDIB: Jaga jarak harus dilakukan tegas cegah penularan COVID-19

Kemudian daerah Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sorong, Jayapura, Merauke, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Riau, dan Sumatera Utara.

Bantuan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien virus corona penyebab COVID-19 di daerah juga akan segera ditambah.

James juga mengapresiasi perhatian dan belasungkawa dari pemerintah atas gugurnya petugas kesehatan baik dokter maupun perawat selama penanganan COVID-19.

Pemerintah juga telah memberikan apresiasi bagi seluruh tenaga kesehatan, tenaga terkait lainnya dan sukarelawan yang bertarung berjuang di garda terdepan melawan pandemik COVID-19

Baca juga: PDIB: Presiden Jokowi agar deklarasikan perang semesta lawan COVID-19

James juga mengapresiasi pemerintah yang memberikan penghargaan dan insentif untuk para petugas kesehatan yang terlibat menangani COVID-19.

PDIB juga mengapresiasi pemerintah dalam rangka penyediakan obat 'second line' untuk pilihan sementara pengobatan infeksi COVID-19, sebelum obat definitif ditemukan dan diproduksi massal.

Pemerintah juga telah membatalkan pemeriksaan cepat (rapid test) COVID-19 untuk anggota DPR RI termasuk keluarga, sopir dan asisten rumah tangganya. Pemerintah menegaskan bahwa yang lebih membutuhkan dan prioritas untuk pemeriksaan itu adalah tenaga kesehatan, terutama yang berjuang di garda terdepan termasuk keluarganya.

PDIB berharap pandemik COVID-19 di Indonesia dan global segera dapat dihentikan dan dikendalikan melalui berbagai upaya sehingga tidak ada lagi korban akibat serangan penyakit itu.

Baca juga: PDIB: Lacak kontak jarak dekat pasien COVID-19 yang kabur dari RS

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020