tidak bisa ditunda atau mendesak sekali ya tidak masalah pulang kampung
Jakarta (ANTARA) - Ketua umum Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP) Refrizal mengimbau para perantau yang tersebar di berbagai daerah agar tidak mudik Lebaran guna mengantisipasi penularan virus corona penyebab COVID-19 di Tanah Air.

"Kalau situasi ini terus berlanjut dan tidak ada situasi yang mendesak sebaiknya tidak mudik dulu," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan akan jauh lebih baik apabila para perantau asal Sumatera Barat (Sumbar), khususnya Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman menahan diri hingga situasi membaik.

Sebab jika ada perantau tetap bersikukuh untuk mudik saat Lebaran, dikhawatirkan malah ada yang terjangkit dan membawa wabah virus ke kampung halaman masing-masing. Hal itu tentunya malah akan menambah masalah.

"Tapi kalau ada yang tidak bisa ditunda atau mendesak sekali ya tidak masalah pulang kampung," kata dia.

Baca juga: Pemerintah pertimbangkan larang mudik Lebaran cegah penyebaran corona

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengatakan juga sudah banyak menerima laporan dari perantau yang ingin pulang kampung menjelang Lebaran 2020.

"Banyak yang sudah lapor ke saya terutama sebelum adanya wabah virus corona ini," ujar dia.

Sebagai Ketum PKDP, Refrizal mengaku sudah beberapa kali menyampaikan imbauan dan sosialisasi kepada para perantau agar mengikuti arahan pemerintah untuk tidak mudik dulu.

"PKDP setuju dengan imbauan tersebut. Ini bukan bencana lokal, virus ini bisa menular dari orang ke orang," ujar tokoh asal Sumbar tersebut.

Terpisah, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengimbau masyarakat yang merantau ke berbagai daerah di Indonesia untuk tidak pulang kampung untuk sementara waktu menghindari masuknya virus corona tipe baru ke wilayah tersebut.

"Kami imbau. Untuk sementara jangan pulang dulu karena dikhawatirkan membawa virus corona sehingga membahayakan," katanya.

Baca juga: Sosiolog: Makna Lebaran berkurang bagi perantau tidak mudik

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020