Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan fokus terhadap dampak ekonomi dan jejaring sosial akibat merebaknya virus corona baru (COVID-19) di daerah itu.

Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah  memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) lewat video mengenai wabah COVID-19 ini dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta lembaga terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bulog, Bank Indonesia dan pihak terkait lainnya di Makassar, Kamis.

"Tentu, ini ada dampak. Dampak ekonomi terutama. Saya ingin menyampaikan arahan Bapak Presiden dalam menyusun kebijakan, kita harus mengingat tiga poin prioritas," kata Nurdin Abdullah melalui sambungan "live streaming".

Pertama soal kesehatan masyarakat, kedua menyiapkan jejaring sosial dan yang ketiga dampak ekonomi.

Baca juga: Mall Kokas tutup sementara mulai 29 Maret
Baca juga: Pasar Jaya tutup sebagian Pasar Tanah Abang


Dalam rapat ini, dia menekankan aspek jejaring sosial dan dampak ekonomi. "Secara singkat mungkin saya ingin sampaikan kepada seluruh peserta rakor bahwa memang kondisi Sulawesi Selatan dalam kondisi serius dalam rangka memutus mata rantai penularan COVID-19," kata Nurdin Abdullah.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu juga menyampaikan bahwa seluruh kabupaten di seluruh Sulawesi Selatan sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan "social distancing".

Antara lain dengan meliburkan anak sekolah, mengimbau orang untuk bekerja dari rumah dan menjaga jarak.
Baca juga: DKI inapkan sekitar 400 tenaga medis di hotel

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020