Pertama, APD tersebut akan didorong khususnya kepada daerah-daerah yang memiliki kesulitan transportasi
Jakarta (ANTARA) - Alat Pelindung Diri saat ini sudah didistribusikan TNI sebanyak 151.000 APD dari total 170.000 stok APD Nasional yang ada di Lanud Halim Perdana Kusuma.

Paban IV/Operasi Dalam Negeri Staf Operasi TNI, Kolonel Aditya Nindra Pasha mengatakan pelaksanaan pendistribusian dilaksanakan dengan dua skema.

"Pertama, APD tersebut akan didorong khususnya kepada daerah-daerah yang memiliki kesulitan transportasi," kata Kolonel Aditya di Gedung BNPB, Jakarta, Jumat.

Baca juga: Komisi I DPR apresiasi Kemhan-TNI atasi COVID-19
Baca juga: Politik kemarin, alkes China tiba hingga PAN tunda lantik pengurus


Dalam hal ini, TNI telah membantu mendukung atau melaksanakan distribusi ke wilayah di provinsi papua dan papua barat, kemudian beberapa daerah di wilayah perbatasan.

Ini dilakukan untuk mempercepat pemenuhan APD yang ada di wilayah sehingga dapat segera diprioritaskan diberikan kepada wilayah yang membutuhkan.

Di samping itu, Kolonel Aditya menjelaskan, ada cara distribusi kedua yang dilaksanakan oleh masing-masing provinsi.

"Mereka mengirimkan penghubung-penghubung dari wilayah atau provinsi yang ada di Jakarta, kemudian mereka datang langsung untuk mengambil alat pelindung diri tersebut," ujar dia.

TNI kemudian membantu mereka menyediakan sejumlah alat angkut yang berasal dari masing-masing wilayah sehingga proses distribusi bisa dilaksanakan lebih cepat dan kebutuhan-kebutuhan APD tiap daerah bisa dipenuhi.

Baca juga: TNI bentuk empat Kogasgabpad percepat penanganan COVID-19

Sementara itu, stok nasional yang tersisa dan belum didistribusikan kepada daerah ada sebanyak 19.000 APD. Namun itu sudah dialokasikan untuk Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.

"Namun belum didistribusikan kepada daerah. Beberapa yang sudah dialokasikan tapi mungkin belum sempat terdistribusikan atau belum diambil, tapi kita sudah alokasikan, ada beberapa provinsi, di antaranya provinsi Riau, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Gorontalo, dan Sulteng," kata Kolonel Aditya.

Aditya mengatakan telah mendapatkan konfirmasi bahwa hari ini beberapa provinsi yang belum terdistribusi APD, akan mengambil atau mendistribusikan APD yang diperlukan oleh wilayahnya masing-masing.

Ia mengatakan setelah APD yang telah dialokasikan tersebut terdistribusi di wilayah, maka APD tersebut akan diserahkan ke gugus-gugus tugas daerah yang ada di tiap-tiap wilayah.

"Prioritas distribusi APD yang ada di setiap daerah itu menjadi wewenang dari gugus tugas daerah," kata Kolonel Aditya.

Gugus tugas daerah dianggap memiliki data tentang spot-spot wilayah mana yang sangat membutuhkan APD.

Sehingga diharapkan bagi masyarakat di tiap daerah bisa berkomunikasi dengan gugus tugas daerah.

"Dari rumah sakit-rumah sakit yang ada di daerah bisa berkomunikasi kepada gugus tugas daerah sehingga mereka bisa mendapatkan alokasi dari APD yang sudah didistribusikan itu," ujar dia.

Baca juga: Pembangunan RS Darurat COVID-19 di Pulau Galang capai 78 persen
Baca juga: Satgas COVID-19 semprotkan disinfektan di perumahan TNI-AL

Pewarta: Abdu Faisal dan Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020