banyak rekan sejawatnya yang telah menyimpan stok untuk Lebaran,  saat ini mereka kebingungan mencari cara agar barang- barang tersebut bisa dipasarkan
Jakarta (ANTARA) - Keputusan Perumda Pasar Jaya untuk menutup Pasar Tanah Abang dalam rangka pencegahan COVID-19 berdampak pada banyak hal, tidak hanya pada penjualan namun juga terhadap penghasilan buruh dengan upah harian seperti porter ataupun jasa angkot di kawasan itu.

Beberapa pedagang Pasar Tanah Abang pun berharap agar penutupan sementara itu cepat berlalu sehingga aktivitas di pasar terbesar se-Asia Tenggara itu dapat kembali normal seperti sedia kala.

"Kan ga ada kebijakan kan buat pedagang, kalo ojol kan ada penundaan cicilan. Sedangkan pedagang ga ada kebijakan. Jadi ya solusinya ya tetap harus buka. Karena pas buka meskipun sepi tapi ada yang belanja, jadi masih bisa melakukan perputaran uang," kata Irwandrik salah satu pedagang pakaian muslim di Blok A Tanah Abang yang terimbas penutupan sementara saat dihubungi, Jumat.

Irwandrik mengatakan banyak rekan sejawatnya yang telah menyimpan stok untuk Lebaran,  saat ini mereka kebingungan mencari cara agar barang- barang tersebut bisa dipasarkan.

Hal ini disebabkan  mayoritas pedagang di Tanah Abang tidak berjualan melalui aplikasi daring namun lebih memilih penjualan langsung.

Baca juga: Satpol PP tertibkan PKL di Pasar Tanah Abang

Baca juga: Lalu lintas depan Pasar Tanah Abang lengang

Baca juga: Mall Kokas tutup sementara mulai 29 Maret


Lain halnya dengan Helvita, pedagang gamis Muslim di Blok A Tanah Abang yang berharap Pasar Tanah Abang segera  dibuka kembali karena banyak pegawainya yang tidak bisa mendapatkan pemasukan.

"Disni kan pusat ekonomi. Kasian tukang angkut juga nanti ga dapat penghasilan. Karena banyak yang harian juga pendapatannya, kayak pegawai kita, kasihan kan," kata Helvita.

Helvita bahkan mengatakan terkait 'physical distancing' antar pedagang dan pembeli dapat saja dilakukan asalkan ada sekat dalam proses transaksi barang.

"'Physical distancing' itu kan sebenarnya sudah ada. Kalau di saya ada meja pembatas antara pembeli dan penjual jadi ga langsung kontak fisik," kata Helvita.

Berbeda dengan kedua pedagang sebelumnya, Indah pedagang sayur di blok G Pasar Tanah Abang yang tokonya masih buka. Ia berharap agar COVID-19 dapat segera berlalu sehingga aktivitas perdagangan  dapat kembali normal.

"Ya berharap ini cepet selesai, kalo pedagang sembako kayak kita bukan takut sepinya aja tapi takut harga makin mahal apalagi bentar lagi puasa," kata Indah.

Sebelumnya, Perumda Pasar Jaya menutup tiga blok yaitu blok A, blok B, serta blok F di Pasar Tanah Abang selama satu minggu mulai dari Jumat (27/3) hingga Minggu (5/4) dalam rangka mengurangi kerumunan massa di ruang publik mencegah potensi penyebaran COVID-19.

“Penutupan dilakukan besok pertanggal 27 Maret hingga 5 April mendatang, seluruh aktivitas perdagangan di pasar tersebut kita liburkan sementara, ini merupakan salah satu langkah pencegahan dan penyebaran COVID-19, terkecuali di Blok G boleh berjualan khusus bahan pangan saja,” ujar Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin saat dihubungi, Kamis.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020