Sebagai pengakuan atas pengorbanan mereka, pemerintah akan meningkatkan tunjangan khusus yang diterima dari RM400 menjadi RM600 sebulan dari 1 April 2020 hingga wabah berakhir
KUALA LUMPUR (ANTARA) - Pemerintah akan meningkatkan alokasi khusus untuk Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) dari RM500 juta sebagaimana diumumkan dalam paket stimulus ekonomi sebelumnya menjadi RM1 miliar (sekitar Rp3,7 triliun) untuk membantu mengekang penyebaran pandemi COVID-19.

Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin mengemukakan hal itu ketika berpidato menyampaikan Paket Rangsangan Ekonomi Prihatin Rakyat (Prihatin) di Kantor Perdana Menteri Putrajaya, Jumat.

Tan Sri Muhyiddin Yassin mengatakan dana tersebut khusus untuk pembelian peralatan selain untuk meningkatkan layanan untuk memerangi COVID-19 termasuk mendapatkan keahlian medis dari layanan kesehatan swasta.

Muhyiddin juga mengatakan dia sadar bahwa petugas layanan kesehatan bekerja tanpa lelah bahkan dalam kondisi kelelahan dan stres.

"Sebagai pengakuan atas pengorbanan mereka, pemerintah akan meningkatkan tunjangan khusus yang diterima dari RM400 menjadi RM600 sebulan dari 1 April 2020 hingga wabah berakhir," kata mantan Mendagri tersebut.

Untuk mendukung upaya Kemenkes (KKM) untuk melakukan lebih banyak tes COVID-19, Muhyiddin mengatakan industri asuransi dan takaful akan menciptakan dana khusus sebesar RM8 juta.

“Dana ini menutupi biaya tes penyaringan (screening) senilai hingga RM300 untuk setiap pemegang polis dan sertifikat takaful medis sebagaimana diarahkan oleh Kementerian Kesehatan untuk menjalani pengujian di rumah sakit swasta atau laboratorium swasta," katanya.

Selain itu, ujar dia, perusahaan asuransi dan keluarga takaful akan menawarkan penangguhan pembayaran premi atau kontribusi tiga bulan kepada para kontributor yang sumber pendapatannya dipengaruhi oleh wabah.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson positif COVID-19

Baca juga: Kepala staf militer Filipina positif virus corona

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020