lesunya pembeli karena kapal-kapal pengangkut penumpang dari Kepulauan Seribu sebagian besar tidak beroperasi lagi
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pedagang usaha mikro dan kecil (UMK) di sekitar Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke, Jakarta Utara mulai mengeluhkan imbas dari virus corona (COVID-19).

"Mencari duit Rp50 ribu sekarang susah dalam sehari," kata salah seorang pedagang, Yani di Pelabuhan Kaliadem, Jumat.

Yani mengatakan turunnya pendapatan sudah dialami sejak dua pekan lalu, saat adanya kebijakan pemerintah membatasi orang masuk di Kepulauan Seribu.

"Biasanya dari pagi hingga malam selalui ramai. Sekarang, malam sepi sekali," ujar Yani.

Dalam sehari biasanya dia bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah dengan berjualan kopi dan makanan.

Baca juga: HIPMI sampaikan usulan untuk gairahkan UMKM makanan dan minuman

Baca juga: Dampak COVID-19, harga jahe di Jakarta tembus Rp80.000/kg

Baca juga: Karena corona, Disparekraf DKI bahas ulang kegiatan pariwisata


Hal senada disampaikan Dudung, pria yang berjualan di pelabuhan pada malam hari. Aktivitas yang tidak pernah sepi membuat dia mudah mencari rezeki.

"Sekarang kalau malam sudah tidak ada orang lagi," kata Dudung.

Menurut dia, lesunya pembeli karena kapal-kapal pengangkut penumpang dari Kepulauan Seribu sebagian besar tidak beroperasi lagi.

"Sebelum ada pembatasan penumpang, puluhan kapal bersandar di pelabuhan. Sekarang tinggal beberapa kapal saja," ujar Dudung.

Sebelumnya akses transportasi umum menuju Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta ditutup untuk sementara waktu, sebagai upaya pencegahan penyebaran corona virus (COVID-19).

"Sementara hanya melayani masyarakat yang mempunyai kartu tanda penduduk (KTP) Kepulauan Seribu," kata Bupati Husein Murad.

Husein menyatakan dirinya sudah mendapatkan laporan dari Dinas Perhubungan terkait pemberlakuan kebijakan tersebut. Kebijakan itu berlaku untuk kapal yang dioperasikan unit pelaksana angkutan perairan Dishub DKI Jakarta.

Pewarta: Fauzi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020