11 orang terkonfirmasi positif
Samarinda (ANTARA) - Kasus Pasien Dalam Pengawasan ( PDP) COVID-19 di Provinsi Kalimantan Timur bertambah lima orang berdasarkan data update Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Jumat. 

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak kepada awak media di Samarinda, Jumat, mengatakan lima orang tambahan PDP tersebut terdiri dari tiga pasien dari RS AM Parikesit Tenggarong, Rumah Sakit Abdul Rivai Berau dan RSUD AWS Samarinda masing-masing satu orang.

"Hingga hari ini, total PDP di Kaltim sebanyak 70 orang, 32 orang sudah dinyatakan negatif, 11 orang terkonfirmasi positif dan 27 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium," jelasnya.

Baca juga: Kasus PDP COVID-19 di Kaltim bertambah satu orang
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kaltim bukan transmisi lokal


Andi mengaku bersyukur hingga saat ini tidak ada penularan lokal yang disebabkan oleh 11 pasien positif COVID-19 di Kaltim itu.

Menurutnya kondisi ini menandakan pemerintah daerah maupun masyarakat semakin sadar untuk mencegah terjadinya penyebaran wabah virus corona.

"Hingga saat ini Kaltim, Alhamdulillah belum ada penularan setempat atau lokal transmisi akibat penyebaran virus tersebut. Ya, kita selalu berharap tidak ada. Mohon doa semua masyarakat," kata Andi M Ishak yang juga sebagai Juru Bicara COVID-19 Kaltim.

Andi mengungkapkan bahwa pasien positif COVID-19 telah diisolasi di masing-masing rumah sakit sehingga masyarakat tidak perlu panik dan resah.

"Tapi kalau ada gejala, maka sebaiknya segera melaporkan diri atau memeriksakan kesehatan," imbuhnya.

Baca juga: Pupuk Kaltim berikan bantuan APD dan makanan untuk petugas medis
Baca juga: Gubernur Kaltim imbau masyarakat tidak panik


Dia mengatakan bahwa Pemprov Kaltim tidak henti-hentinya mengimbau dan mengajak masyarakat agar tetap melakukan social distancing atau menjaga jarak dengan orang lain juga menjàuhkan diri dari berkumpul atau berkerumun.

"Asal kita patuh, Insya Allah kita dijauhkan dari wabah tersebut. Karena, penularannya sangat terbatas. Yaitu, harus kontak langsung dengan mereka yang sudah tertular," jelasnya.

Baca juga: Gubernur nyatakan Kaltim sudah bisa ditetapkan KLB COVID-19
Baca juga: Sembilan mahasiswa Wuhan asal Kaltim tiba di Samarinda

Pewarta: Arumanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020