Kendari (ANTARA) - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Provinsi Sulawesi Tenggara kembali menyampaikan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) pada pukul 09.00 Wita Sabtu (28/3) sudah mencapai angka 2.498 orang.

Jubir Gugus Tugas Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal, Sabtu, mengaku tidak hanya ODP yang terus mengalami penambahan, tetapi data pasien dalam pemantauan (PDP) di Sultra juga bertambah dari 15 orang pada hari sebelumnya, kini menjadi 17 orang.

"Dari 17 orang yang masuk kategori PDP, lima orang diantaranya telah selesai dalam pengawasan, 12 lainnya masih dalam pengawasan," katanya.

Baca juga: Pemprov tutup akses masuk ke Sulbar

Baca juga: Satu ODP COVID-19 di Polewali Mandar meninggal dunia

Baca juga: Anggaran tak terduga penanggulangan COVID-19 Sulbar Rp2,5 miliar


Sementara data positif corona, katanya, tidak ada penambahan, masih di angka tiga orang, dan kondisinya kini berangsur membaik.

Dari 2.498 ODP itu tersebar di seluruh wilayah 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara, diantaranya Kota Kendari sebanyak 113 orang, Kota Baubau sebanyak 484 orang, Kabupaten Kolaka 50 orang, Kabupaten Konawe 69 orang, Kabupaten Muna 57 orang, Kabupaten Buton 41 orang, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) 42 orang.

Selanjutnya, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) 109 orang, Kabupaten Wakatobi 323 orang, Kabupaten Bombana 271 orang, Kabupaten Konawe Utara (Konut) 10 orang, Kabupaten Buton Utara (Butur) 48 orang.

Kemudian, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) sebanyak 60 orang, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) 32 orang, Kabupaten Muna Barat (Mubar) 58 orang, Kabupaten Buton Selatan (Busel) 490 orang dan Kabupaten Buton Tengah (Buteng) sebanyak 215 orang.

Dari 2.498 ODP terkait COVID-19, tercatat 1.383 orang di antaranya telah selesai dalam pemantauan atau sembuh, sementara sisanya sebanyak 1.115 orang masih dalam pemantauan.*

Baca juga: Dinas Kesehatan Sulbar pesan 150 APD bagi tenaga medis

Baca juga: Ombudsman Sulbar pantau UN di tengah ancaman COVID-19

Baca juga: ASN Sulbar dilarang perjalanan dinas luar

Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Suparman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020