Lebak (ANTARA) - Stok kebutuhan bahan pokok warga pengungsian korban banjir bandang di Kampung Seupang, Desa Pajagan, Kabupaten Lebak, Banten, menipis dan hanya cukup untuk kebutuhan selama sepekan ke depan.

"Semua stok bantuan bahan pokok dari donatur, relawan juga pemerintah daerah sudah menipis," kata Cicih (35) seorang ibu rumah tangga saat ditemui di tenda pengungsian bencana banjir bandang di Kampung Seupang, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Sabtu.

Masyarakat korban bencana banjir bandang tersebut sudah berlangsung tiga bulan terakhir ini tinggal di tenda pengungsian dengan kondisi tidak layak huni ditambah persediaan bahan pokok relatif sedikit dan dikhawatirkan menimbulkan kerawanan pangan.

Baca juga: Pengungsi di Lebak dambakan hunian sementara

Baca juga: Korban banjir bandang Kampung Seupang-Lebak butuhkan sarana air bersih


Saat ini, pendistribusian bantuan bahan pokok dari relawan, dermawan, pemerintah, BUMN dan perusahaan swasta sudah tidak ada lagi.

Mereka (warga pengungsian) tersebut merasa bingung jika persediaan bahan pokok sudah habis, sedangkan masyarakat belum kembali bekerja untuk mencari nafkah demi ekonomi keluarga.

"Kami berharap pemerintah daerah dapat kembali mendistribusikan bahan pokok agar tidak menimbulkan kerawanan pangan," katanya.

Begitu juga warga pengungsi lainnya, Yani (60) mengatakan saat ini warga yang tinggal di tenda pengungsi Kampung Seupang, Desa Pajagan sebanyak 50 unit tenda, 290 jiwa dan 70 KK mulai kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Sebab, persediaan bahan pokok dari bantuan dermawan dan relawan itu sudah menipis dan kehidupan masyarakat masih mengandalkan uluran tangan orang lain. "Kami sendiri, stok bahan pokok hanya untuk kebutuhan satu pekan ke depan," katanya.

Baca juga: Tujuh pengungsi korban banjir Lebak dirujuk

Baca juga: BPBD Lebak optimalkan distribusi logistik pengungsi korban banjir


Ia mengatakan warga yang tinggal di tenda pengungsian sangat mendambakan bantuan beras, lauk pauk, air kemasan hingga tikar.

Selain itu, warga berharap korban bencana alam tersebut segera direlokasi ke tempat yang layak huni dan nyaman.

Pengungsi yang tinggal di tenda-tenda sangat tidak nyaman, jika hujan bocor dan bila kemarau panas menyengat. "Kami merasa bingung, hingga kini masih bertahan di tenda pengungsi dan belum jelas ke depan tinggal dimana," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Madias meminta agar warga yang tinggal di tenda pengungsian jika stok logistik habis segera melaporkan kepada aparat desa bersangkutan.

"Kami akan mendistribusikan logistik untuk warga pengungsi bencana alam bila diketahui oleh kepala desa dan camat setempat," katanya.

Baca juga: Pengungsi Lebak berharap kembali miliki rumah
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020