Jakarta (ANTARA) - PT Bakrie & Brothers Tbk (Perseroan atau BNBR) mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang 2019 dengan meraih laba Rp800 miliar lebih, setelah di tahun-tahun sebelumnya belum membukukan profit, bahkan di tahun 2018 mencatatkan kerugian Rp1,25 triliun.

"Tahun 2019 merupakan tahun baik bagi perusahaan. Fokus utama jaga kekuatan dan konsolidasi internal sebelum coba ekspansi ke depan, juga menyelesaikan segala macam restrukturiasi dan ternyata hasilnya sangat bagus," kata Direktur Utama BNBR Anindya Novyan Bakrie dalam telekonferensi dengan media di Jakarta, Senin

Dikatakan, perseroan akan terus mencatatkan kinerja yang lebih baik ke depan dengan dukungan sejumlah proyek strategis. Seperti diketahui, Perseroan saat ini tengah serius menggarap sejumlah proyek yang prospektif, seperti proyek pembangunan pembangkit listrik Tanjung Jati, proyek pipanisasi gas di Kalimantan, pembangunan jalan tol, dan proyek pengembangan bus listrik.

Beberapa tahun belakangan ini, kata Anindya, perseroan juga konsisten melakukan berbagai upaya perbaikan posisi keuangan, utamanya dengan merestrukturisasi utang serta menjalankan program mengurangi biaya dan efisiensi besar-besaran di tingkat operasional anak-anak usaha.

“Secara bertahap, kinerja BNBR berhasil kita perbaiki dan tingkatkan. Beban utang secara konsisten terus berkurang dan nilai aset meningkat,” papar Anindya Bakrie.

Tercatat dalam Laporan Keuangan, beban keuangan dan bunga perseroan memang berkurang dari Rp350 miliar pada 2018 menjadi tinggal Rp175 miliar pada tahun 2019. “Inilah salah satu hasil restrukturisasi utang perseroan beberapa tahun terakhir,” katanya.

Anak-anak perusahaan BNBR yang lain juga mencetak prestasi bagus. PT Bakrie Pipe Industries (BPI), unit usaha Perseroan yang memproduksi pipa baja, mampu mencatatkan revenue sebesar Rp1,8 triliun, meningkat 12 persen dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp1,6 triliun.

BPI saat ini mendapatkan sejumlah proyek minyak dan gas baru, antara lain pengadaan pipa untuk Saka Energy di wilayah Jawa Timur dan proyek Pembangkit Jawa I (IPP Jawa I).

Kedua proyek ini semakin memperkuat proyek multitahun pengadaan pipa untuk bisnis Pertamina di sektor hilir yang sudah bergulir sejak akhir 2017 dan akan tuntas pada akhir 2020 ini.

Dia mengatakan optimistis menghadapi tantangan di depan, sekalipun 2020 tidak akan mudah namun yakin bisnis akan dapat tetap tumbuh.



Baca juga: BNBR bukukan laba kuartal III 2019 Rp349,496 miliar
Baca juga: BNBR Lepas 5,2 Miliar Saham BUMI
Baca juga: Pendapatan meningkat, BNBR cetak laba Rp222 miliar di semester I 2019

 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020