sedangkan masing-masing rumah sakit yang merawat sudah mengusulkan sendiri ke provinsi sejumlah tenaga kesehatan terkait
Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan operasional alat tes cepat COVID-19 di daerah itu untuk orang-orang yang mempunyai riwayat kontak dengan pasien positif terpapar virus corona baru tersebut.

"Arahan dari provinsi, untuk RDT (Rapid Diagnostic Test) yang datang ditujukan kepada yang berkontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif, atau yang melayani atau merawat pasien tersebut di rumah sakit," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Senin.

Namun demikian, katanya, alat deteksi cepat COVID-19 tersebut belum diterima daerah setempat dari pemerintah pusat, meski sudah diusulkan oleh rumah sakit maupun pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Bantul yang sudah melakukan penelusuran kepada warga yang kontak dengan pasien positif.

"Yang kontak erat di luar rumah sakit adalah hasil 'contact tracking'. Saat ini yang kita usulkan puskesmas hasil 'contact tracing' sejumlah 200 'rapid', sedangkan masing-masing rumah sakit yang merawat sudah mengusulkan sendiri ke provinsi sejumlah tenaga kesehatan terkait," katanya.

Baca juga: 25 pewarta Bogor jalani rapid test COVID-19, semua dinyatakan negatif

Terkait dengan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis, Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul itu, mengatakan masih menunggu kiriman dari pusat, meski begitu pemerintah daerah sudah melakukan pengadaan sendiri 7.000 APD.

"Untuk APD sementara ini kita belum dapat dari pusat. Seperti yang disampaikan Pak Sekda tempo hari bahwa pemerintah daerah sudah mengupayakan pengadaan sendiri. Ada 7.000 APD yang sudah datang minggu ini sekitar 1.000 APD," katanya.

Terkait dengan perkembangan data kasus COVID-19 di Bantul per 30 Maret, pukul 15.00 WIB, pasien yang sedang rawat inap yaitu pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 34 orang, pasien konfirmasi positif empat orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) enam orang.

"Pasien konfirmasi positif dirawat di Rumah Sakit Panembahan Senopati dua orang, Rumah Sakit Panti Rapih satu orang, kemudian di Rumah Sakit Paru Respira satu orang," katanya.

Dia mengimbau masyarakat membiasakan cuci tangan menggunakan sabun dengan air bersih dan mengalir, menjaga jarak saat bicara dengan orang lain minimal 1,5 meter, dan tetap berada di rumah bila tidak ada kepentingan mendesak.

Baca juga: Gubernur Riau belum tes COVID-19 dahulukan untuk warganya
Baca juga: DIY segera laksanakan uji cepat COVID-19
Baca juga: Pemprov Jatim distribusikan ribuan "reagen" ke daerah

Pewarta: Hery Sidik
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020