Sydney (ANTARA) - Bursa saham Australia melonjak dipimpin oleh sektor perawatan kesehatan pada perdagangan Senin, setelah akhir pekan lalu anjlok karena aksi ambil untung pasca-kenaikan tiga hari beruntun.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ ASX 200 naik tajam 7,00 persen atau 339 poin menjadi 5.181,40 poin, sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas bertambah 319,80 atau 6,56 persen menjadi 5.194,00 poin.

Semua sektor berakhir lebih tinggi dengan sektor perawatan kesehatan melonjak lebih dari 11 persen pada akhir perdagangan.

Meskipun memukul pasar global, COVID-19 telah meningkatkan bisnis beberapa perusahaan.

"Ansell (perusahaan Australia yang memproduksi sarung tangan dan pelindung medis) menegaskan kembali target laba untuk tahun fiskal 2020, berkat permintaan yang sangat kuat untuk produk perlindungan tangan dan tubuh (termasuk sarung tangan bedah dan sarung tangan pemeriksaan sekali pakai) karena COVID-19," kata analis pasar Commsec, Steven Daghlian.

"Pasar kemungkinan akan tetap bergejolak sampai ada pelambatan dalam penyebaran virus dan bukti bahwa stimulus pemerintah dan bank sentral bekerja."

Di sektor keuangan, saham bank-bank besar Australia reli dengan Commonwealth Bank naik 10,91 persen, ANZ naik 8,47 persen, National Australia Bank naik 7,87 persen dan Westpac Bank naik 8,53 persen.

Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih tinggi dengan Rio Tinto naik 2,05 persen, BHP naik 4,03 persen dan Fortescue Metals naik 5,21 persen, namun penambang emas Newcrest turun 0,77 persen.

Saham produsen minyak dan gas sebagian besar lebih rendah dengan Oil Search turun 0,85 persen, Santos turun 0,88 persen, namun Woodside Petroleum naik 6,71 persen.

Saham supermarket terbesar Australia melonjak dengan Coles naik 6,93 persen dan Woolworths naik 9,60 persen.

Sementara saham raksasa telekomunikasi Telstra melambung 6,91 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas terangkat 2,89 persen dan perusahaan biomedis CSL melonjak 12,02 persen.

Baca juga: Saham Aussie hentikan volatilitas, dibuka sedikit lebih tinggi

Baca juga: Rupiah Senin sore jatuh, dipicu rencana pemerintah batasi akses


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020