“Tidur adalah kegiatan yang sangat egois. Untuk mendapatkan tidur yang kita butuhkan, kita sering membutuhkan ruang kita, ”kata Tara Youngblood, co-founder di Chili Sleep Systems seperti dilansir Healthline.
Setiap individu biasanya merasa nyaman dengan selimut yang mereka sukai dan ini membantu tidur nyenyak.
Baca juga: Alasan muncul keringat saat tidur
Baca juga: Jangan kerja di atas tempat tidur saat WFH
Namun, tidur berbeda selimut terkadang tidak serta merta menyelesaikan setiap masalah, menurut Dr. Alexandra Stockwell, pakar hubungan dan keintiman.
“Dalam pengalaman saya, masalah terbesar pasangan saat tidur, yang satu tertidur dan satu tertekan dan berguling-guling. Ketika begini, mereka sering ingin berinteraksi dengan pasangan yang menenangkan," kata dia.
Dalam skenario ini, menggunakan dua selimut tidak akan menyelesaikan masalah dan bisa jadi satu orang harus berada di kamar yang berbeda.
Kendati begitu, jika selimut terpisah bisa membantu pasangan tidur lebih baik, maka ini juga bisa membantu meningkatkan kehidupan seks pasangan.
“Keduanya cukup tidur dan menghormati kebutuhan tidur masing-masing bisa berdampak positif pada kehidupan seks pasangan," kata Stockwell.
Baca juga: Hidung tersumbat di tengah corona? lakukan ini agar bisa tidur nyenyak
Baca juga: Tujuh kebiasaan ini ganggu kualitas tidur
Sebuah penelitian tahun 2015 menyimpulkan, semakin cukup wanita tidur, mereka akan semakin tertarik pada seks pada hari berikutnya.
“Dengan tidur lebih baik, ketika Anda ingin menjadi intim, Anda akan lebih cenderung terhubung dengan cara yang bermakna,” tutur Youngblood.
Kadang-kadang orang berpikir pernikahan yang hebat berarti pasangan tidur di satu tempat tidur dan di bawah satu selimut. Hal ini belum tentu benar.
Pastikan saja memiliki dua selimut sama sekali bukan bentuk menghindari keintiman, kata Stockwell.
Baca juga: Gangguan tidur yang tidak boleh diabaikan
Baca juga: Tahun ini Hari Tidur Sedunia jatuh pada 13 Maret
Baca juga: Macam-macam sakit dilihat dari lidah, lidah bewarna putih apa artinya?
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
