Relawan mahasiswa tersebut telah berkoordinasi dan dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam mengatakan kementerian ini telah menyalurkan sebanyak 15.000 relawan mahasiswa di sejumlah wilayah untuk membantu sosialisasi pencegahan virus corona.

"Kegiatan relawan di bawah bimbingan fakultas kedokteran universitas setempat untuk melakukan kegiatan preventif dan promotif melawan COVID-19," ujar Nizam di Jakarta, Selasa.

Nizam menambahkan relawan mahasiswa tersebut telah berkoordinasi dan dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kemendikbud juga melakukan realokasi atau penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2020 untuk penanganan wabah COVID-19 di Tanah Air. Jumlah realokasi anggaran untuk mendukung pencegahan COVID-19 sebesar Rp405 miliar.

Realokasi anggaran, kata Nizam, dilakukan untuk program penguatan kapasitas 13 Rumah Sakit Pendidikan (RSP) dan 13 Fakultas Kedokteran (FK) untuk menjadi subcenter COVID-19.

Baca juga: Kemendikbud rekrut mahasiswa jadi relawan kemanusiaan

Rencana realokasi anggaran untuk penanganan COVID-19 dibagi menjadi empat kegiatan utama, yaitu edukasi COVID-19 dengan alokasi anggaran sebesar Rp60 miliar, peningkatan kapasitas dan kapabilitas rumah sakit pendidikan dengan alokasi anggaran Rp250 miliar, pelaksanaan 150.000 rapid test di lima rumah sakit pendidikan dengan alokasi anggaran Rp90 miliar, dan pengadaan bahan habis pakai untuk KIE, triase, pelacakan, pengujian, dengan alokasi anggaran Rp5 miliar di rumah sakit pendidikan dan Fakultas Kedokteran yang ditunjuk.

Rumah sakit pendidikan yang segera melakukan penanganan COVID-19 di antaranya tujuh Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yaitu Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, dan Universitas Sumatra Utara serta enam PTN Non-Badan Hukum yaitu Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Mataram, Universitas Sebelas Maret, Universitas Tanjungpura, dan Universitas Udayana.

Adapun 13 Fakultas Kedokteran yang segera aktif mendukung penanganan COVID-19 yaitu Universitas Bengkulu, Universitas Jember, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Lampung, Universitas Mulawarman, Universitas Palangkaraya, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Riau, Universitas Sriwijaya, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Tadulako Palu.

Baca juga: Pakar minta ada jaminan keselamatan bagi mahasiswa yang jadi relawan

 

Pewarta: Indriani
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020