Presiden: Indonesia juga harus memperkuat kebijakan yang mengatur perlintasan WNA ke Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan pemerintah akan turut mengendalikan mobilitas antarnegara dalam hal ini warga negara asing ke Indonesia setelah epicentrum COVID-19 beralih dari Tiongkok ke Amerika Serikat dan Eropa dalam sepekan terakhir.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa sekarang lebih dari 202 negara dan teritori di seluruh dunia menghadapi tantangan COVID-19 seperti juga Indonesia. Satu minggu terakhir kita bahkan melihat bahwa epicentrum COVID-19 beralih dari sebelumnya di Tiongkok, saat ini berada di Amerika Serikat dan Eropa," ujar Presiden dalam pengantar pada Rapat Terbatas "Penanganan Arus Masuk WNI dan Pembatasan Perlintasan WNA" yang diselenggarakan melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Presiden mengatakan beberapa negara yang telah mampu mendatarkan kurva COVID-19 menghadapi tantangan baru dengan yang dinamakan gelombang baru COVID-19.

Kepala Negara mencermati Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan dan Singapura saat ini banyak menghadapi imported cases, kasus-kasus yang dibawa dari luar negeri.

Baca juga: WNI yang baru kembali dari luar negeri langsung berstatus ODP
Baca juga: Presiden akan keluarkan perppu untuk atasi pandemi COVID-19


"Oleh sebab itu prioritas kita saat ini bukan hanya mengendalikan arus mobilitas orang antarwilayah dalam negeri, arus mudik kemarin yang kita bicarakan, tapi juga harus bisa mengendalikan mobilitas antarnegara yang berisiko membawa COVID-19," ujarnya.

Presiden menyampaikan bahwa dengan pergerakan epicentrum COVID-19 ke Amerika Serikat dan Eropa, maka Indonesia juga harus memperkuat kebijakan yang mengatur perlintasan WNA ke Indonesia.

Berdasarkan data situasi virus corona terkini yang diunggah dalam laman covid19.go.id, hingga Senin 30 Maret 2020 kemarin, Amerika Serikat, Italia dan Spanyol merupakan tiga negara dengan jumlah laporan kasus positif COVID-19 terbanyak di dunia.

Di Amerika Serikat terdapat laporan kasus postif COVID 142.737, dengan jumlah kematian 2.489 jiwa. Italia 97.689 kasus positif dengan jumlah kematian 10.779 jiwa. Sedangkan Spanyol 85.195 kasus positif dengan jumlah kematian 3.304 jiwa.

Di Tanah Air jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 1.414 dengan jumlah kematian 122 jiwa.

Baca juga: Presiden minta pelayanan RS rujukan COVID-19 bisa diakses daring
Baca juga: Jubir Presiden jelaskan kriteria nasabah yang dapat keringanan kredit

 

Presiden ingin langkah lebih tegas cegah mudik dini

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020