Prakiraan pertumbuhan ekonomi NTT 5,02-5,42 persen ini lebih rendah dari prakiraan sebelumnya yakni pada kisaran 5,20-5,60 persen.
Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur memprakirakan pertumbuhan ekonomi NTT  pada 2020 berada pada kisaran 5,02-5,42 persen.

Prakiraan tersebut dikemukakan Kepala Kantor BI Perwakilan NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang, Selasa, terkait kondisi ekonomi NTT di tengah merebaknya serangan virus corona (COVID-19).

"Prakiraan pertumbuhan ekonomi NTT 5,02-5,42 persen ini lebih rendah dari prakiraan sebelumnya yakni pada kisaran 5,20-5,60 persen," katanya.

Baca juga: Bank Dunia rekomendasikan 6 langkah atasi dampak ekonomi akibat Corona

Prakiraan pertumbuhan ekonomi NTT ini juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi sepanjang  2019 yang mencapai 5,20 persen secara year on year (yoy), katanya.

Ariawan menjelaskan, inflasi diprakirakan tidak berubah dengan prakiraan sebelumnya yakni pada kisaran 2,4-2,8 persen secara yoy.

Hal ini dikarenakan pola permintaan maupun pasokan persediaan makanan di provinsi berbasiskan kepulauan itu yang masih terjaga, katanya.

Baca juga: Lawan COVID-19, skema PKTD diharap perkuat ekonomi masyarakat

Ia menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah maupun lintas instansi terkait lainnya untuk meredam dampak wabah COVID-19 terhadap perekonomian.

"Termasuk juga terkait langkah-langkah koordinasi kebijakan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan inflasi dengan baik," tegasnya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020