Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak semua elemen memberikan perhatian khusus terhadap pengemudi ojek daring dalam menghadapi musibah pandemi COVID-19.

Langkah itu menurut dia sebagai bagian dari pengejawantahan gotong royong yang merupakan saripati Pancasila, bangsa Indonesia harus saling bergandengan tangan, bekerjasama dan saling menopang.

"Selama ini para pengemudi ojek daring adalah salah satu bagian dari tulang punggung perekonomian Indonesia sekaligus juga banyak membantu kita semua. Dari mulai menembus kemacetan hingga mengantarkan makanan ke depan pintu rumah," kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Hal itu dikatakan Bamsoet usai melakukan video conference dengan komunitas ojek daring Indonesia, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, di saat wabah COVID-19 merajalela dan sebagian besar kita memilih tinggal di rumah, peran ojek daring sangat besar membantu untuk mengantar barang ataupun membeli makanan dari luar.

Bamsoet mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 yang mencatat bahwa ojek daring mampu mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebanyak 530.000 jiwa.

Baca juga: MPR: Pemerintah perhatikan kelompok rentan terpapar COVID-19
Baca juga: Ketua MPR: Selesaikan dasar hukum rencana pemberlakuan darurat sipil
Baca juga: MPR: Pemerintah edukasi warga tangkal hoaks COVID-19


Dia juga mengatakan, berdasarkan Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada Oktober-Desember 2017, menyebutkan bahwa kontribusi ekonomi Gojek terhadap perekonomian nasional menembus Rp9,9 triliun.

"Jika ditambah dengan Grab, tentu hasilnya akan lebih luar biasa lagi. Karena itu di masa sulit seperti saat ini, kita tidak boleh meninggalkan, apalagi melupakan mereka," ujarnya.

Bamsoet menjelaskan, sebagai langkah awal solidaritas terhadap para pengemudi ojek daring, MPR RI sudah melakukan kegiatan pembagian masker dan seribu paket berisi alat penunjang kesehatan.

Langkah itu menurut dia karena pandemi COVID-19 belum jelas kapan berakhirnya, dan MPR RI juga punya sejumlah rencana lain untuk mengamankan "priuk nasi" para pengemudi ojek daring.

"Saat video conference dari berbagai daerah perwakilan ojek daring mengeluhkan hal yang sama. Pendapatan mereka turun dratis akibat orang tidak berani keluar rumah," katanya.

Selain itu menurut dia, ojek daring sebenarnya juga khawatir terpapar COVID-19, karena masih keliling di jalanan untuk menghidupi keluarga di rumah.

Namun di sisi lain, dia menjelaskan kalau mereka tidak mencari penumpang, tentu tidak ada pemasukan untuk keluarga karena itu dia mengajak semua pihak memperhatikan nasib ojek daring.

"Saya mengapresiasi berbagai aksi solidaritas masyarakat yang digalang oleh berbagai 'public figure' mapun organisasi kemasyarakatan dalam membantu para pengemudi ojek daring mulai memberikan makan siang gratis, paket sembako, kebutuhan penunjang kesehatan, hingga berbagai fasilitas lainnya," ujarnya.

Dia menilai dengan melihat berbagai aksi solidaritas dan gotong royong, selain bisa mengurangi beban ekonomi sekaligus memastikan psikologis saudara-saudara pengemudi ojek daring tetap terjaga.

Dia meyakini, dengan saling menguatkan, bangsa Indonesia bisa segera keluar dari musibah ini.

Turut serta dalam video conference tersebut antara lain Ketua Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun, Joko Pitoyo perwakilan dari Garda Sumatera Utara, Fadel Balher perwakilan Garda Kalimantan Timur, dan Ricy Davis perwakilan dari Garda Biak, Papua.


Baca juga: MPR gagas Gerakan Empat Pilar Berbagi Pulsa buat ojek daring
Baca juga: Grab buat program bantuan untuk pengemudi hadapi corona
Baca juga: Ojek online dinilai mampu jaga perputaran ekonomi di tengah COVID-19

 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020