Berlin, Jerman (ANTARA) - Kota Jena di Jerman timur telah memutuskan untuk mengharuskan warga mengenakan masker saat berbelanja atau bepergian dengan transportasi umum untuk meningkatkan upaya memperlambat penyebaran virus corona baru.

Jena menjadi kota pertama di Jerman yang menerapkan langkah tersebut.

Selama dua pekan terakhir, negara-negara bagian di Jerman telah menutup sekolah, restoran dan bar serta melarang pertemuan publik saat mencoba untuk mengatasi wabah penyakit infeksi virus corona baru (COVID-19). Namun, jumlah kasus dan kematian masih meningkat dengan cepat.

Kota Jena, yang memiliki 119 kasus infeksi corona, memutuskan untuk mengikuti langkah Austria yang pada Senin mengharuskan para pembeli untuk mengenakan masker wajah dasar ketika berada di pasar swalayan.

"Jena telah memutuskan untuk memberlakukan langkah-langkah lebih lanjut untuk melindungi penduduk. Dalam waktu sepekan, penggunaan pelindung mulut dan hidung di toko-toko di Jena, di angkutan umum dan gedung publik dengan lalu lintas umum akan diwajibkan," kata pihak balai kota Jena dalam suatu pernyataan.

Namun, karena kekurangan persediaan masker wajah, pemerintah kota itu juga mengatakan bahwa handuk atau syal yang menutupi mulut dan hidung orang-orang akan dapat diterima.

Para pejabat Jerman telah menekankan bahwa sekarang ini bukan saatnya untuk melonggarkan langkah-langkah menjaga jarak fisik sosial yang telah diberlakukan selama lebih dari dua pekan lalu.

Namun, para ahli dan politisi sudah memperdebatkan bagaimana ekonomi terbesar Eropa itu akan melonggarkan langkah karantina wilayah.

Juru bicara kementerian kesehatan Jerman pada hari Senin mengatakan bahwa kewajiban bagi masyarakat umum untuk mengenakan masker nantinya dapat membawa manfaat baik karena penggunaan masker ketika berbelanja dapat membantu melindungi orang lain dari penularan penyakit si pemakai masker.

Pilihan lain adalah meluncurkan aplikasi ponsel pintar untuk membantu melacak kasus infeksi virus corona. Itu adalah suatu langkah yang dipelopori oleh Singapura yang menurut pejabat Jerman bisa efektif tanpa melanggar privasi orang.

Jumlah kasus infeksi corona yang dikonfirmasi di Jerman telah meningkat menjadi 61.913 dan 583 orang telah meninggal karena penyakit tersebut, menurut data statistik dari Robert Koch Institute (RKI) untuk penyakit menular, pada Selasa.

Sumber: Reuters
Baca juga: Jerman tak akan longgarkan langkah pencegahan corona hingga 20 April
Baca juga: Kasus corona di Jerman terus bertambah jadi 57.298
Baca juga: Jerman larang pertemuan publik lebih dari dua orang

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020