Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Apple telah mengakuisisi aplikasi peta dan cuaca populer Dark Sky, sekaligus memastikan bahwa aplikasi itu nantinya tidak lagi tersedia di perangkat Android.

Tujuan Dark Sky adalah selalu memberikan informasi cuaca terbaik kepada dunia. Tidak ada tempat yang lebih baik untuk mencapai tujuan ini selain di Apple, kata Dark Sky dalam unggahan di blognya, dikutip Rabu.

Baca juga: Apple hapus semua aplikasi sticker WhatsApp di App Store

Baca juga: Gunakan data pengguna, Apple bangun kembali Maps


"Kami sangat senang memiliki kesempatan untuk menjangkau lebih banyak orang, dengan dampak yang jauh lebih besar, daripada yang pernah kami dapat sendirian," tambahnya.

Dengan akuisisi ini, tidak akan ada perubahan layanan Dark Sky di iOS, dan akan terus tersedia di App Store Apple.

Sementara di Android dan Wear OS, aplikasi Dark Sky tidak lagi tersedia untuk diunduh. Tapi, layanan untuk pengguna dan pelanggan masih akan tersedia hingga batas terakhir 1 Juli 2020 saat dimana aplikasi ditutup.

Pelanggan yang masih aktif saat itu akan menerima pengembalian uang.

Prakiraan cuaca, peta, dan lainnya akan berlanjut hingga 1 Juli 2020. Situs web akan tetap aktif melebihi waktu itu untuk mendukung pelanggan API dan iOS App.

Layanan API (application programming interface) Dark Sky untuk pelanggan yang ada tidak berubah hari ini, tetapi tidak akan lagi menerima pendaftaran baru. API akan terus berfungsi sampai akhir 2021.

Sebagai bagian dari transisi ini, penggunaan Dark Sky oleh Apple tunduk pada Kebijakan Privasi Apple, yang dapat ditemukan di apple.com/privacy.

Pencitraan merek Dark Sky di situs webnya telah diperbarui menjadi "Dark Sky by Apple", sedangkan nilai transaksi akuisisi ini tidak diumumkan.


Baca juga: BMKG kembangkan aplikasi informasi cuaca untuk mudik Lebaran

Baca juga: Apple gandeng Gedung Putih buat aplikasi dan situs web "COVID-19"

Baca juga: Twitter akhirnya kembali ke Mac dengan aplikasi baru

Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020