Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu, dan mohon maaf karena banjir masih menerjang kawasan meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan di Curug Jompong.

"Jadi kami mohon maaf mudah-mudahan secepatnya selesai Sodetan Cisangkuy melengkapi dengan Curug Jompong yang saya lihat videonya tadi sudah maksimal, ya. Memang belum bisa seratus persen menunggu dua urusan lagi, satu sodetan Cisangkuy dan danau baru yang ada di Andir yang juga dalam proses konstruksi tahun ini," kata Ridwan Kamil.

Orang nomor satu di Provinsi Jabar ini mengatakan banjir yang menerjang Kabupaten Bandung terjadi sejak Ahad (29/3) dan belum surut hingga hari ini dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum telah mengoperasikan Curug Jompong tapi debit air hujan yang besar tidak bisa dikendalikan sepenuhnnya.

"Tiga hari berturut-turut dari mulai hari Ahad, Senin dan Selasa. Curug Jompong sudah dimaksimalkan nanti videonya bisa dishare oleh BBWS. Jadi ini hanya bisa dikurangi kalau Sodetan Cisangkuy ini selesai, tapi memang masih dikerjakan," kata dia.

Baca juga: Sebanyak 65.703 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Bandung

Baca juga: Banjir di wilayah Kabupaten Bandung mengakibatkan seorang warga tewas


Menurut dia pembangunan Sodetan Cisangkuy ditarget bisa rampung pada akhir tahun dan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Mudah-mudahan dengan kita percepat nanti dengan situasi seperti ini juga pekerjaan melambat mudah-mudahan ada yang bisa kita bantu dulu di situasi seperti ini," kata dia.

"Mudah-mudahan bisa memberi keringanan sambil tadi tim dari (Kementerian) PUPR merapatkan proses percepatan Sodetan Cisangkuy karena kalau Sodetan Cisangkuy itu selesai maka air tidak banyak yang datang ke Dayeuhkolot," kata dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyatakan sebanyak 65.703 jiwa jadi korban banjir yang menerjang Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Banjir di kawasan tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak Senin (30/3).

"Jumlah KK (kepala keluarga) terdampak akibat banjir di Kabupaten Bandung mencapai 19.018 KK atau 65.703 jiwa," kata Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Bandung Erlangga MY.

Ia mengatakan banjir di Kabupaten Bandung juga telah merendam 11.932 rumah unit rumah warga dan ada 1.173 KK yang mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Menurut dia hingga saat ini banjir di Kabupaten Bandung telah menerjang tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Dayeuhkokot, Kecamatan Baleendah, Kecamatan Cangkuang, Kecamatan Ciparay, Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Solokanjeruk.

Di sejumlah kecamatan, kata dia, ketinggian air akibat banjir mencapai hampir tiga meter seperti di Kecamatan Baleendah ketinggian air mencapai 2,9 meter dan di Kecamatan Dayeuhkolot ketinggian air mencapai 2,8 meter.

Selain itu, lanjut dia, juga telah merendam sejumlah ruas jalan yang menjadi penghubung dua daerah seperti di Jalan Raya Banjaran Dayeuhkolot dengan ketinggian air mencapai 80 cm, Jalan Raya Ciparay Dayeuhkolot ketinggian air mencapai 90 cm.*

Baca juga: Banjir terjang Baleendah Bandung ketinggian air hingga 2,5 meter

Baca juga: Banjir bandang terjang tiga desa di Kabupaten Bandung Barat

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020