Penurunan harga tiket pesawat memberikan andil cukup tinggi, sebesar 0,44 persen
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan penurunan harga tiket pesawat pada Maret 2020 menjadi salah satu faktor pendorong deflasi sebesar 0,41 persen di Kota Malang, Jawa Timur.

Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan harga tiket angkutan udara tercatat mengalami penurunan mencapai 26,35 persen dan memberikan andil terhadap deflasi Kota Malang sebesar 0,44 persen.

"Penurunan harga tiket pesawat memberikan andil cukup tinggi, sebesar 0,44 persen terhadap deflasi Kota Malang," katanya.

Baca juga: Kota Malang deflasi 0,41 persen, terendah di Jawa Timur

Sunaryo menjelaskan, selain penurunan harga tiket pesawat, beberapa komoditas lain yang mendorong deflasi Kota Malang adalah cabai merah sebesar 49,42 persen, cabai rawit 26,61 persen, dan daging ayam ras sebesar 2,4 persen.

Selain itu, bawang putih juga tercatat mengalami penurunan harga pada Maret 2020 sebesar 5,78 persen dan daging sapi sebesar 0,38 persen.

"Sementara itu, juga masih ada komoditas lain yang menghambat deflasi di Kota Malang," kata Sunaryo.

Komoditas penghambat deflasi tersebut di antaranya adalah naiknya harga emas perhiasan sebesar 7,03 persen, harga gula pasir naik 7,1 persen, tarif kendaraan roda empat online naik 8,17 persen, dan kenaikan harga telepon seluler sebesar 1,47 persen.

Selain itu, harga telur ayam ras juga mengalami kenaikan sebesar 1,59 persen dan susu bubuk untuk balita naik sebesar 1,65 persen.

Kota Malang merupakan satu-satunya kota yang mengalami deflasi di wilayah Jawa Timur. Kota lain tercatat mengalami inflasi berkisar mulai 0,01 persen hingga 0,34 persen.

Baca juga: BPS: Partisipasi warga Kota Malang ikuti sensus "online" masih rendah
Baca juga: Ekonomi Kota Malang tumbuh 5,73 persen pada 2019


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020