Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Vientiane membentuk satuan tugas khusus penanggulangan COVID-19 untuk warga negara Indonesia yang menetap di Laos selama negara itu memberlakukan karantina wilayah dan penutupan perbatasan, kata Duta Besar Indonesia untuk Laos, Pratito Soeharyo.

"KBRI Vientiane telah membentuk satgas khusus penanggulangan COVID-19 yang bertugas 24 jam dan secara harian mengeluarkan imbauan kepada WNI melalui kanal sosial media," kata Dubes Pratito saat dihubungi via pesan singkat dari Jakarta, Rabu.

Menurut catatan KBRI Vientiane per Maret tahun ini, ada sekitar 241 warga negara Indonesia yang menetap di Laos. "Sebagian besar dari mereka adalah pekerja," tambah Pratito.

Pemerintah Laos menetapkan karantina wilayah dan menutup perbatasan mulai 30 Maret sampai 19 April demi menekan penyebaran virus SARS-CoV-2/COVID-19.

"Menteri Luar Negeri Laos (Saleumxay Kommasith, red) menjelaskan tentang decree yang dikeluarkan Perdana Menteri Laos (Thongloun Sisoulith, red) dalam rangka mengatasi wabah COVID-19. Pemerintah Laos menetapkan keadaan darurat sosial dengan melakukan karantina wilayah. Otoritas setempat juga melarang pergerakan penduduk antarkota dan antarprovinsi," kata Pratito.

Di tengah karantina wilayah, logistik masih tersedia, tetapi jumlahnya terbatas, ujar kepala perwakilan RI itu.

"Persediaan logistik di Vientiane/Laos masih tersedia, tetapi jumlahnya terbatas. Toko/supermarket masih diijinkan buka. Kelangkaan bahan makanan tidak ada di Laos," katanyya, seraya menjelaskan, pemerintah setempat memberi izin petani, perusahaan pengolah makanan, distributor, pengelola restoran dan kafe, serta supermarket dan minimarket tetap beroperasi selama karantina wilayah berlangsung.

Dengan demikian, Pratito mengimbau agar masyarakat Indonesia di Laos agar tidak panik dan tetap berada di rumah.

"Kami juga meminta agar masyarakat Indonesia di Laos tetap memperhatikan berita-berita positif dan resmi, serta sering memantau informasi melalui kanal sosial media KBRI," tambah dia.

Pemerintah Laos melaporkan kasus pertama penularan COVID-19 pada minggu lalu yang ditemukan pada dua warga negaranya. Dua pasien itu memiliki riwayat perjalanan ke Kamboja dan Thailand.

Menurut Worldometers, laman penyedia data statistik independen, per hari ini (1/4), jumlah pasien positif COVID-19 di Laos mencapai sembilan orang. Otoritas setempat belum melaporkan kasus kematian akibat COVID-19.

Baca juga: Menlu ASEAN dan China akan bahas COVID-19 di Laos
 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020