Washington (ANTARA News) - Kemajuan hubungan Iran dan China dengan Amerika Latin membuat Washington harus membuat pendekatan-pendekatan baru dan tidak bisa lagi menjauhi pemimpin-pemimpin dari negara seperti Venezuela dan Bolivia, kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clintin pada Jumat.

"Pemerintahan (AS) terdahulu berusaha mengisolasi mereka, menentang mereka, menjadikan mereka (kasta)  paria internasional. Usaha itu tidak berhasil," kata Hillary dalam suatu pertemuan dengan para pejabat dinas luar negeri di Departemen Luar Negeri AS seperti dilaporkan Reuters.

China, Iran dan Rusia meraih Amerika Latin  dengan membuka kedutaan-kedutaan besar yang luas dan menjalin hubungan erat di bidang ekonomi dan politik dengan para pemimpin yang bermusuhan dengan Washington selama pemerintahan Bush.

"Jika Anda yang telah diraih Iran dan China, ini cukup mengganggu. Mereka membangun hubungan politik dan ekonomi yang sangat kuat dengan banyak pemimpin Amerika Latin," ujarnya.

"Kita sedang bersaing untuk meraih perhatian dan hubungan paling tidak bersaing denganRusia, China dan Iran," ujar Hillary, dan AS punya kepentingan dengan semua negara di kawasan ersebut.

Pemerintahan Obama berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Amerika Latin termasuk Venezuela. Presiden Barack Obama berfoto sedang bersalaman dengan Presiden Hugo Chavez pada konferensi tingkat tinggi (KTT) Amerika bulan lalu.

Hillary mengatakan Washington juga mengupayakan hubungan lebih baik dengan Presiden Bolivia Evo Morales yang mengusir duta besar AS pada September 2008, menudingnya berkonspirasi melawan pemerintah Bolivia. AS membalasnya dengan langkah sama.

Menlu AS juga mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengirim kembali duta besar AS ke Bolivia dan bekerja dengan Morales.

Venezuela mengusir duta besar AS pada September lalu sebagai bentuk solidaritas dengan sekutunya Bolivia dan Washington membalasnya.

Hillary juga bertemu dengan Chavez di KTT itu di Trinidad. Mereka membicarakan pertukaran duta besar.

AS juga menginginkan hubungan lebih baik dengan Presiden Ekuador Rafael Correa dan juga Nikaragua dan bekas pemimpin gerilyanya Presiden Daniel Ortega, katanya.

"Pihak Iran membangun sebuah kedutaan besar di Managua dan kita hanya bisa mengira-ngira untuk apa ini," kata Hillary tentang kedutaan besar Teheran di ibukota Nikaragua.

AS sedang berselisih dengan Iran mengenai berbagai isu mulai dari program nuklirnya sampai campur tangannya di Irak, Suriah dan tempat-tempat lain di Timur Tengah.

Menurut Hillary, pendekatan baru mungkin tak berjalan dengan para pemimpin seperti Chavez yang memiliki pandangan berbeda soal ekonomi, politik dan "banyak lagi" -- tapi layak untuk dicoba.

Obama juga telah mengatakan ia ingin "memulihkan" hubungan dengan pemerintahan komunis di Kuba.

Bulan lalu, ia mencabut larangan atas warga Amerika keturunan Kuba yang memungkinkan mereka pergi secara bebas ke Kuba dan mengirim uang kepada saudara-saudara mereka. Tapi embargo perdagangan AS yang diberlakukan atas Kuba setelah revolusi Fidel Castro tahun 1959 akan tetap berlaku.

Hillary mengatakan Washington telah menghadapi "front bersatu" penentangan dari para sekutu terhadap pendekatannya atas Kuba.

"Setiap negara, bahkan mereka yang erat dengan kita berkata "Anda harus berubah, Anda tidak boleh membiarkan apa yang Anda kerjakan," ujarnya.

Tapi ia mengatakan Presiden Kuba Raul Castro dan saudaranya Fidel Castro harus menunjukkan perubahan atas beberapa isu seperti tahanan politik dan hak asasi manusia.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009