Saat seperti ini, prioritas kita adalah keselamatan masyarakat. Soal dampak ekonomi, itu juga tetap menjadi perhatian pemerintah
Sampit (ANTARA) - Sejumlah pengusaha hotel dan pusat perbelanjaan modern di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memilih menutup tempat usaha mereka sementara waktu untuk mendukung upaya pemerintah mencegah dan menanggulangi pandemi virus corona baru (COVID-19).

"Hotel yang sudah menginformasikan kepada kami itu adalah Hotel Aquarius. Mereka mengumumkan tutup sementara. Selain itu juga ada beberapa tempat perbelanjaan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur Fajrurrahman di Sampit, Rabu (1/4).

Hotel Aquarius merupakan hotel terbesar di Kotawaringin Timur. Hotel yang terletak di Jalan Sudirman Sampit itu juga dilengkapi tempat hiburan.

Pihak manajemen mengumumkan bahwa Aquarius Boutique Hotel Sampit ditutup sementara, mulai 1 April 2020 hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Kebijakan itu untuk mendukung imbauan pemerintah dan turut mencegah penyebaran COVID-19 serta demi keamanan dan kenyamanan masyarakat, tamu, dan karyawan.

Manajemen hotel berharap pandemi virus mematikan itu segera berlalu sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal. Bersamaan itu pula, nantinya hotel juga diharapkan bisa dibuka kembali.

Baca juga: Sejumlah pusat perbelanjaan di Depok tutup sementara

Fajrurrahman mengapresiasi kebijakan manajemen hotel untuk menutup hotel mereka sementara waktu. Langkah itu dinilai sudah tepat sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona dan demi kebaikan bersama.

"Hotel dan tempat perbelanjaan kan banyak didatangi tamu atau pengunjung, sementara salah satu cara memutus mata rantai COVID-19 ini adalah menghindari kerumunan warga. Jadi, keputusan untuk tutup sementara ini sudah tepat," kata dia.

Citimall Sampit yang merupakan mal terbesar di Kalimantan Tengah juga mengumumkan bahwa sejumlah penyewa di mal mereka tutup untuk sementara waktu.

Namun, beberapa penyewa di mal itu tetap membuka pelayanan masyarakat, seperti tempat penjualan kebutuhan rumah tangga dan kuliner.

Untuk menyiasati kondisi saat ini, ada penjual makanan yang menawarkan jasa antarpesanan secara gratis sehingga pembeli tidak perlu keluar rumah.

Semua objek wisata yang dikelola pemerintah daerah setempat juga masih ditutup, seperti ikon Jelawat, Taman Kota Sampit, Museum Kayu, dan penyewaan pondok di Pantai Ujung Pandaran.

"Mudah-mudahan wabah ini segera berlalu. Saat seperti ini, prioritas kita adalah keselamatan masyarakat. Soal dampak ekonomi, itu juga tetap menjadi perhatian pemerintah," demikian Fajrurrahman.

Baca juga: PHRI: Dampak wabah COVID-19 sejumlah hotel di Medan tutup
Baca juga: Sebanyak 30 objek wisata di Buleleng-Bali tutup sementara

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020