Sidoarjo (ANTARA) - Petugas Dokkes Polresta Sidoarjo Jawa Timur melakukan pengecekan kesehatan santri asal Sidoarjo yang baru pulang dari Ponpes Sidogiri, Pasuruan, Jatim dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19 di kabupaten setempat.

Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Jawa Timur Kombes Pol Sumardji di Sidoarjo, Kamis mengatakan terdapat 125 santri yang datang dari Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan.

"Begitu datang di halaman parkir Masjid Agung Kabupaten Sidoarjo, para santri tersebut dicek kesehatan mereka, salah satunya untuk mengetahui suhu tubuh santri tersebut," ujarnya.

Baca juga: Pemprov Jatim terima bantuan 16 ventilator untuk perlengkapan medis

Ia mengatakan, santri tersebut diangkut menggunakan bus, kemudian mengikuti proses pengecekan saat turun dari bus di halaman parkir Masjid Agung Kabupaten Sidoarjo.

"Proses yang mereka ikuti antara lain screening suhu tubuh, penyemprotan disinfektan melalui tenda antiseptik, cuci tangan menggunakan cairan pembersih serta wajib menggunakan masker," katanya.

Satu per satu, kata dia, seluruh santri yang datang maupun pengurus pondok pesantren yang turut mendampingi, juga tidak luput dari pemeriksaan kesehatan dari Dokkes Polresta Sidoarjo.

Baca juga: Khofifah sebut rumah sakit di Jatim butuh 3.200 APD per hari

"Kedatangan para santri Ponpes Sidogiri ini dalam rangka libur kegiatan pendidikan di pesantren," katanya.

Setelah melalui berbagai SOP kesehatan antisipasi penyebaran COVID-19 dari Dokkes Polresta Sidoarjo, kemudian dijemput keluarga atau wali santri dibawa pulang.

"Kepada para santri ini, kami imbau supaya melakukan karantina di rumahnya masing-masing, dan apabila ada keluhan sakit supaya segera periksa ke rumah sakit atau klinik terdekat dan koordinasi dengan perangkat desa setempat," katanya.

Untuk mengantisipasi mobilitas masyarakat, ujar dia, petugas Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Jawa Timur memasang baliho yang berisikan larangan supaya tidak ke luar rumah.

Imbauan ini disampaikan, guna mendukung upaya Polresta Sidoarjo yang beberapa hari melakukan patroli kerumunan massa agar segera bubar dan baiknya kembali ke rumah masing-masing.

"Selain terus berpatroli, kami juga menyebar baliho imbauan di rumah saja kepada masyarakat. Tujuan masyarakat dapat memahami bahwa upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona dapat cepat teratasi," katanya.

Baca juga: Gubernur: 22 orang sembuh dari COVID-19 di Jatim
Baca juga: Bantuan pangan disalurkan ACT Jatim untuk tenaga medis RSUD dr Soetomo
Baca juga: Khofifah ingatkan pemudik terlanjur tiba lapor ke perangkat desa

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020