kelangkaan gula yang terjadi beberapa bulan ini diindikasikan karena adanya keterlambatan distribusi stok ke pasar. ...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau gudang raw sugar milik PT Permata Dunia Sukses Utama di Cilegon, Banten,  Kamis sore, untuk  memastikan stok gula konsumsi untuk masyarakat tercukupi hingga Idul Fitri.

Kunjungan Menteri Syahrul ini merupakan tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo  agar para menteri memantau ketersediaan 11 komoditas pangan hingga ke lapangan.

"Kami lakukan berbagai cara termasuk salah satunya mengajak pabrik gula rafinasi ini untuk ikut membantu memenuhi kebutuhan gula masyarakat, kami minta untuk memproduksi gula pasir putih konsumsi," kata Syahrul melalui keterangan di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kementan: Bawang putih dan gula pasir titik berat pangan saat Covid-19

Syahrul menilai kelangkaan gula yang terjadi beberapa bulan ini diindikasikan karena adanya keterlambatan distribusi stok ke pasar. Selain itu, kelangkaan juga dipengaruhi dampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kondisi "panic buying" masyarakat di sejumlah daerah.

Oleh karena itu, ia meminta sejumlah pabrik gula di Indonesia untuk membantu ketersediaan gula konsumsi dan mempercepat pendistribusiannya hingga ke pasar dan konsumen.

Kementan pun mengajak industri dan pabrik gula rafinasi untuk mengolah raw sugar atau gula mentah menjadi gula kristal putih yang biasa dikonsumsi masyarakat dengan harga sesuai acuan, yakni Rp12.500 per kg.

Syahrul meyakini bahwa ketersediaan gula mencukupi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri yang didukung dengan prediksi panen tebu di sejumlah wilayah. Panen serta masa giling tebu ini diprediksi terjadi Mei dan Juni mendatang.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah mengalihkan stok sebesar 250.000 ton gula rafinasi yang biasa digunakan oleh industri makanan dan minuman, untuk diolah menjadi gula kristal putih atau gula konsumsi masyarakat.

"Kami yakin stok aman. Kita punya persiapan 250.000 ton gula dari pabrik-pabrik yang ada, ditambah gula impor yang masuk hingga 150.000 ton, serta Juni nanti dari petani kita akan ada panen jumlahnya sekitar 500.000 ton sampai dengan 600.000 ton," kata Syahrul.

​​​​​​​Baca juga: Kemendag sepakat gelontorkan 33.000 ton gula di pasar ritel

Kementan juga terus memantau pendistribusian pangan, meski ada tantangan terkait pandemi Covid-19 saat ini, serta meminta dukungan dari Polri dan TNI untuk ikut memastikan agar tidak ada hambatan bagi pendistribusian pangan termasuk gula ke berbagai daerah.

Salah satu direksi Tene Group, Yanuar Samron menjelaskan PT Permata Dunia Sukses Utama ditunjuk untuk menyiapkan 30.000 ton gula kristal putih konsumsi untuk kebutuhan di wilayah Jawa, Bali, dan Sumatera. Saat ini, stok yang sudah siap sekitar 25.000 ton.

"Kemudian yang di Makassar, kami diminta siapkan 30.000 ton juga dan sudah siap sekitar 20.000 ton untuk kebutuhan Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua," kata Yanuar.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir nasional hingga Kamis (2/4) ini sudah mencapai Rp18.350 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga acuan tingkat konsumen sebesar Rp12.500 per kg.
Baca juga: Satgas Pangan terus berupaya stabilkan harga bawang putih dan gula

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020