...masih berharap (turnamen-turnamen) lapangan keras di Amerika dapat berlangsung
Jakarta (ANTARA) - CEO Wimbledon Richard Lewis berharap turnamen-turnamen tenis di AS masih dapat dimainkan pada tahun ini, setelah pandemi COVID-19 memaksa turnamen Grand Slam di Inggris dibatalkan.

"Rasa optimistis ada dalam diri saya, dan saya sering tidak optimistis, masih berharap (turnamen-turnamen) lapangan keras di Amerika dapat berlangsung," kata Lewis seperti dikutip Reuters.

"Harapannya adalah masalah ini dapat segera teratasi dan turnamen-turnamen 1.000 poin yang besar, Montreal, Toronto, Cincinnati dapat dimainkan menjelang US Open," tambahnya.

Baca juga: Wimbledon tahun ini dibatalkan karena pandemi virus corona

Baca juga: Untuk pertama kali sejak PD Kedua Wimbledon bakal dibatalkan


Pada Rabu (1/4) silam, panitia pelaksana secara resmi menyatakan kompetisi Wimbledon dibatalkan dan direncanakan kembali berlangsung tahun depan.

Sejak Perang Dunia kedua, inilah pertama kalinya turnamen tenis lapangan rumput itu dibatalkan.

Sebelum pembatalan Wimbledon, turnamen Grand Slam lainnya, French Open, telah terlebih dahulu mengumumkan penjadwalan ulang.

French Open awalnya direncanakan berlangsung pada 24 Mei sampai 7 Juni, namun oleh Federasi Tenis Prancis digeser ke-20 September sampai 4 Oktober. Tanggal itu bertepatan dengan sepekan setelah berakhirnya US Open.

Baca juga: Venue US Open jadi rumah sakit virus corona

Baca juga: ATP dan WTA tangguhkan turnamen hingga 7 Juni terkait corona

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020